Skip to main content

Bernadette N. Setiadi

Prof. Dr. Bernadette N. Setiadi 

(lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 26 Oktober 1948; umur 64 tahun) adalah seorang psikolog, penulis, dan tokoh pendidikan Indonesia. Ia dikenal aktif memperjuangkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Pendidikan
    Doktoral (Ph.D) bidang Social Psychology dari Universitas Illinois, Urbana-Champaign, Amerika Serikat (1984)
    Master (MS) bidang Measurement dari Universitas Illinoi, Urbana-Champaign, AS (1979)
    Sarjana Psikologi dari Universitas Indonesia (1976)
Karier
    Guru Besar Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (2008)
    Rektor Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (2003-2007)
    Dosen Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (2003-sekarang)
    Wakil Ketua Yayasan Atma Jaya (1999)
    Dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1975-2003)
    Kepala Divisi Riset dan Konsultasi Lembaga Psikologi Terapan UI
    Anggota Dewan Juri “Yap Thiam Hien Award” 2008
Hasil karya
    Teknologi Informasi dan Perguruan Tinggi Ibarat Sekeping Uang Logam (2006)
    Psikologi Eksperimen (2005)
    Bhumiksara dan Kerasulan Cendekiawan Katolik: Sebuah Kumpulan Refleksi (2005)
    Ongoing Themes in Psychology and Culture (2004)
    Schooling, Age, and Culture as Moderators of Role Perceptions (1984)
    Relationship Between Several Socio-psychological Variables and The Decision to Follow The Family Planning Program (1983)
    The Roles of Catholic Higher Education in Bringing Peace into a Plural Society
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Comments

Popular posts from this blog

Navigate Interesting Bromo

Gunung Bromo adalah pemandangan tempat wisata utama di Jawa Timur yang dapat dilihat dari puncak Gunung Penanjakan yang memiliki ketinggian 2.774 meter di atas permukaan laut dan merupakan gunung tertinggi kisaran Tengger atas. Para pengunjung dapat melihat matahari terbit yang indah, laut pasir dan pemandangan Gunung Bromo. Gunung Bromo bisa diakses dari Malang dan Surabaya hanya hanya 95 km. Selain itu, kita dapat melihat keunikan tradisi masyarakat Tengger, yang memiliki pekerjaan bersama dalam budaya Tengger kegiatan ritual masih ada seperti Kasada, Karo, Unan-unan, Entas-entas, dan Purnama Tilem. Jika pengunjung pergi ke sana, mereka akan menemukan panorama spektakuler di sepanjang jalan mereka, dilengkapi dengan udara segar dan jalan berliku-liku hily. Its diakses dari Pasuruan melalui Wonokitri - Tosari Bromo telah dikenal oleh semua pengunjung dunia. Mereka datang ke Bromo untuk menyaksikan matahari terbit. Pengunjung juga dapat melihat ke bawah ke kawah yang penuh asap,...

Biografi Alda Risma

Alda Risma Latar belakang Nama lahir     Alda Risma Elfariani Lahir     23 November 1982 Indonesia Bogor, Indonesia Meninggal     12 Desember 2006 (umur 24) Indonesia Jakarta, Indonesia Jenis Musik     blues, jazz Pekerjaan     penyanyi, aktris Tahun aktif     1997-2006 Perusahaan rekaman     Blackboard Pasangan     Iwan Sastrawijaya (putus) Orang tua     A. Farid R. & Halimah Alda Risma Elfariani/Alda R. binti A. Farid R. (lahir di Bogor, Jawa Barat, 23 November 1982 – meninggal di Jakarta, 12 Desember 2006 pada umur 24 tahun) adalah penyanyi dan aktris Indonesia. Wanita bertinggi badan 160 cm ini populer terutama melalui lagu Aku Tak Biasa. Ia pernah pula berkolaborasi dengan boyband Code Red. Kehidupan awal Alda Risma lahir di Bogor pada tanggal 23 November 1982. Ibunya bernama Halimah. Ia dibesarkan di Cikaret, ...

suku tengger di Desa Wonokitri

Mengantar Roh Menghadap Hyang Widi Hong wilaheng mangkudaya jagad dewa bathara eyang jagad pramudita ingkang miwiti, ndugiaken kajate saking bapak Sudarmiko kang sedekah ngentas dateng siti dermaipun ……… . Itulah sepenggal bacaan mantra yang diucapkan sang dukun Suku Tengger, Supayadi, ketika acara hajatan entas-entas dari keluarga Sudarmiko alias Ikok, di Balai Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Ya, sang dukun antara lain bertugas sebagai pengantar upacara adat, termasuk entas-entas. Sebagai pengantar upacara adat, sang dukun tidak digaji, tetapi ia menerima dari masyarakat secara sukarela. Entas-entas adalah sebuah acara adat untuk mengentas leluhur yang sudah meninggal. Di acara tersebut rangkaiannya antara lain rakan tawang, mohon ijin kepada yang akan ditempati. Kedua, merniti (menghitung leluhur yang akan diswargakan atau yang akan dientas). Esok dilanjutkan ngelukat sebagai acara puncak atau pembersihan leluhur. Di tengah-tengah membacakan mantranya, ...