Skip to main content

Posts

Showing posts from November 19, 2012

Sangkot Marzuki

Sangkot Marzuki (lahir di Medan, Sumatera Utara, 2 Maret 1944; umur 68 tahun) adalah Direktur Lembaga Eijkman sejak 1992. Menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (1968), Universitas Mahidol, Bangkok, Thailand (M.Sc., 1971) dan Universitas Monash, Australia (Ph.D., 1976).

Robby Ko King Tjoen

Dr. Robby Ko King Tjoen (lahir di Magelang, 4 Januari 1936; umur 76 tahun) merupakan putra ke-2 dari Ko Khoen Gwan, Pedagang Tembakau dan Direktur Produksi serta pemilik Saham Pabrik Serutu "Ko Kwat Ie" Magelang. Ia menamatkan pendidikan setara SD dan SMP di Semarang (Dominico Savio), SMA Santo Aloysius di Bandung, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1962, dan Spesialis Penyakit Kulit FKUI 1966. Riwayat hidup Sejak SMP gemar lintas alam dan melakukan dokumentasi fotografi dan penelitian sederhana dalam bidang biologi dan geologi, mengikuti jejak Dr Frans Junghuhn, yang pada abad 18 mendata (mengeksplorasi)hampir semua gunung di pulau Jawa. Pada thn 1973 pertama kali menelusuri goa Sripit/goa Lawa di Trenggalek. Langsung tertarik menelusuri goa-goa lainnya di pulau Jawa. Karier Dikenal sebagai ahli dalam ilmu SPELEOLOGI, ia menemukan fakta, bahwa secara Internasiona, sejak permulaan abad 19 Goa dan lingungannya diakui memiliki nilai ilmiah. Lingkungan batu gam

Prof. Dr. Priguna Sidharta

Prof. Dr. Priguna Sidharta (lahir di Losarang, Indramayu, 18 Desember 1924 – meninggal di Jakarta, 3 Juli 2003 pada umur 78 tahun), terlahir dengan nama Sie Pek Giok, adalah seorang neurolog Indonesia. Priguna dilahirkan di Losarang, sebuah kota kecil dekat Indramayu dalam sebuah keluarga sederhana sebagai anak sulung dari 7 bersaudara. Karena kesulitan keuangan, keluarganya pernah menunggak bayaran kepada seorang dokter. Ia mengetahui hal itu ketika kebetulan mendengar pembicaraan orangtuanya. Pengalaman itu membuat ia bertekad untuk tidak memaksa pasien yang tak mampu untuk membayar jasanya sebagai dokter kelak. Pendidikan Priguna memulai pendidikannya di Hollands Chinese Zending School, di Indramajoe dan selesai pada 1938. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Hollands Inlandse Kweekschool, di Soerakarta (1941) kemudian pindah ke Djakarta dan menyelesaikan studinya di HBS, di Djakarta dan selesai pada tahun 1947. Priguna hanya melewatkan satu tahun masa pendidikannya di

Pratiwi Sudarmono

Kewarganegaraan     Indonesia Status     Pensiun Lahir     31 Juli 1952 Bandung Profesi lain     Ilmuwan Seleksi     30 September 1985[1] Misi     STS-61-H Pratiwi Pujilestari Sudarmono (lahir di Bandung, 31 Juli 1952; umur 60 tahun) adalah seorang ilmuwan Indonesia. Saat ini ia menjabat sebagai profesor mikrobiologi di Universitas Indonesia, Jakarta. Pratiwi Sudarmono menerima gelar Master dari Universitas Indonesia pada1977, dan Ph.D. dalam bidang Biologi Molekuler dari Universitas Osaka, Jepang pada 1984. Ia kemudian memulai karir ilmiahnya sebagai penerima beasiswa WHO untuk meneliti biologi molekuler Salmonella typhi. Sejak 1994 hingga 2000, ia menjabat sebagai ketua Departemen Mikrobiologi Fakultas Medis Universitas Indonesia. Sejak 2001 hingga 2002, ia menjadi peserta Program Sarjana Fulbright New Century. Misi Wahana Antariksa STS-61-H Bulan Oktober 1985, ia terpilih untuk ambil bagian dalam misi Wahana Antariksa NASA STS-61-H sebagai Spesialis Muatan. Tau

Nila Djuwita Anfasa Moeloek

Lahir     11 April 1949 (umur 63) Indonesia Jakarta, Indonesia Kebangsaan     Indonesia Pekerjaan     Dokter Nila Djuwita Anfasa Moeloek (lahir di Jakarta, 11 April 1949; umur 63 tahun) adalah ahli oftalmologi (ilmu penyakit mata) dan guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ia adalah ketua umum Dharma Wanita Persatuan Pusat periode 2004-2009  dan istri dari Farid Anfasa Moeloek, Menteri Kesehatan pada Kabinet Reformasi Pembangunan. Ia sempat disebut-sebut menjadi calon kuat Menteri Kesehatan pada Kabinet Indonesia Bersatu II setelah mengikuti proses seleksi calon menteri pada 18 Oktober 2009.

Nazir Alwi

Rektor Universitas Gadjah Mada ke-3 Masa jabatan 1966 – 1967 Didahului oleh     Prof. Dr. Ir. Herman Johannes Digantikan oleh     Drs. Soepojo Padmodipoetro, MA Rektor Universitas Sumatera Utara ke-5 Masa jabatan 1965 – 1966 Didahului oleh     Ulung Sitepu Digantikan oleh     Prof. Dr. H. Suhadji Hadibroto, M.A. Informasi pribadi Lahir     19 Desember 1923 (umur 88) Indonesia Sumanik, Tanah Datar, Sumatera Barat, Indonesia Agama     Islam Muhammad Nazir Alwi (lahir di Sumanik, Tanah Datar, Sumatera Barat, 19 Desember 1923; umur 88 tahun) adalah dokter gigi asal Indonesia. Ia merupakan salah seorang dari sedikit akademisi Indonesia yang menjadi rektor di dua universitas negeri. Nazir berturut-turut menjabat sebagai rektor Universitas Sumatera Utara (1965-1966) dan kemudian Universitas Gadjah Mada (1966-1967). Kehidupan Nazir Alwi lahir dari pasangan Minangkabau. Dia menyelesaikan pendidikannya pada Fakultas Kedokteran dan Farmasi Univers

Naek L Tobing

Naek L Tobing atau lengkapnya Naek Lumban Tobing (lahir di pulau Samosir, Tapanuli, 14 Agustus 1940) adalah seorang dokter Indonesia. Dia adalah salah seorang tokoh ahli seksologi yang terkenal. Dia juga pengarang dari buku Masalah dan Solusi (1994), Seks Pranikah, Seks Extramarital, dan Membangun Keharmonisan Suami-Istri. Kerap tampil mengisi rubrik seksologi di berbagai majalah dan surat kabar nasional. Selain itu juga sering diundang sebagai pembicara dalam acara rubrik kesehatan yang berkaitan dengan masalah seksologi di berbagai stasiun televisi maupun radio di seluruh Indonesia.

Mohammad Djamil

Mohammad Djamil gelar Datuk Rangkayo Tuo (lahir di Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat, 28 November 1898) adalah seorang perintis kesehatan masyarakat dan dokter asal Indonesia. Ia juga pernah menjabat sebagai gubernur militer Sumatera Tengah. Kehidupan Di bidang kedokteran, M. Djamil merupakan orang Indonesia pertama yang memperoleh dua gelar doktor. Gelar doktornya yang pertama dengan titel Doctor Medicinae Interne Ziekten diperolehnya di Universitas Utrecht, Belanda pada 31 Mei 1932. Sedangkan titel doktornya yang kedua : Doctor of Public Health (DPH), diperolehnya dari Universitas John Hopkins, Baltimore, Maryland, Amerika Serikat pada 12 Juni 1934. Pada tahun 1925-1927, M. Djamil melakukan riset di Koto Gadang dan Sianok mengenai penyakit TBC dan malaria. Dari hasil riset tersebut ia memperoleh penghargaan dari Ratu Wilhelmina. Dua tahun kemudian, ia pindah ke poliklinik Natal, Sumatera Utara. Disini ia kembali melakukan penelitian mengenai penyakit malaria. Me

Mahar Mardjono

Prof Dr Mahar Mardjono (lahir di Semarang, Jawa Tengah, 8 Januari 1923 – meninggal di Jakarta, 19 September 2002 pada umur 79 tahun) adalah mantan Rektor Universitas Indonesia (1974-1982), guru besar pertama Neurologi pada Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mantan Ketua tim dokter Kepresidenan Republik Indonesia pada masa Presiden Soekarno dan Soeharto (1966-1976), dan Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (1982-1985).

Ken Kawan Soetanto

Prof. Dr. Ken Kawan Soetanto alias Chen Wen Quan (lahir di Surabaya tahun 1951) adalah seorang profesor di School of International Liberal Studies (SILS) dan mantan Dekan Urusan Internasional Divisi Waseda University, dimana ia juga Direktur Klinik Pendidikan dan Science Research Institute (CLEDSI). Sejak tahun 2005 ia juga menjadi profesor di Venice International University, Italia. Sebelumnya menjabat posisi fakultas di Amerika Serikat pada Universitas Drexel dan di Fakultas Kedokteran Universitas Thomas Jefferson. Dr Soetanto adalah pakar yang memegang empat gelar doktor dalam disiplin ilmu yang terpisah (Rekayasa, Kedokteran, Farmasi Sains dan Pendidikan), dan penelitian pada latar belakang yaitu bidang interdisipliner dari bidang kempat ini. Ia telah mempublikasikan secara luas di beberapa bidang, terutama psikologi, pendidikan, pedagogi, mekanisme motivasi, obat-obatan, DDS, pengukuran dan peralatan, serta rekayasa biomedis. Metode perkuliahannya unik dan sangat memotivasi,

Joe Hin Tjio

Lahir     2 November 1919 Jawa, Hindia Belanda Meninggal     27 November 2001 Gaithersburg, Maryland, Amerika Serikat Bidang     Sitogenetika Institusi     National Institute of Health Alma mater     Institut Pertanian Bogor Dikenal atas     Penemuan kromosom manusia berjumlah 23 pasang Penghargaan     International Prize Award winner dari Joseph P. Kennedy, Jr. Foundation. Joe Hin Tjio adalah seorang ilmuwan genetika kelahiran Indonesia, yang menemukan bahwa kromosom manusia berjumlah 23 pasang. Tjio yang dilahirkan di Pulau Jawa pada 2 November 1919, lebih sering dikenal sebagai ahli sitogenetika Amerika karena selama 23 tahun terakhir hidupnya dihabiskan di Institut Kesehatan Nasional (National Institute of Health), Amerika Serikat. Latar Belakang Tjio dilahirkan dari keluarga keturunan Cina pada zaman pendudukan Hindia Belanda. Tjio kecil sering membantu ayahnya yang berprofesi sebagai fotografer dengan mencetak foto di dalam ruang gelap. Dia menuntut i

Hembing Wijayakusuma

Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma (lahir di Medan, 10 Maret 1940 – meninggal di Jakarta, 8 Agustus 2011 pada umur 71 tahun) adalah pakar pengobatan tradisional dan akupunktur, juga dikenal sebagai penulis buku yang produktif, terutama mengenai kesehatan. Hembing merupakan lulusan Chinese Medical Institute-Chinese Pharmacology and Acupuncture, Hongkong tahun 1970. Hembing pernah berkarier sebagai Penasehat pada Chinese Medical Institute-Chinese Pharmacology and Acupuncture Hongkong (1975), Pensehat Konsultan pada The Journal of Tokyo Pain Control Institute Jakarta (1975), Wakil Presiden pada World Academy Society of Acupuncture Korea Selatan] (1975), Staf Pengajar pada Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Medan (1976), Guru Besar Wongkwang University Korea Selatan (1976), Penasehat pada Acupuncture Association of Quebec Kanada (1977), Penasehat pada Societe Italiana di Agopunctura Italia (1977), Presiden CD Dag Hammarskjod (1987), Ketua Umum Himpunan Pengobat Tradisio

Dr. Handrawan Nadesul

Dr. Handrawan Nadesul (lahir di Karawang, Jawa Barat, 31 Desember 1948; umur 63 tahun) adalah seorang dokter, penyair, dan penulis di Indonesia. Ia juga menulis artikel, opini kesehatan, dan menjadi narasumber untuk media  bagi masalah-masalah kesehatan dan juga menulis puisi. Karya-karyanya telah dimuat dan diterbitkan di media massa nasional sejak tahun 1968. Dr. Handrawan menjadi penulis sejak tahun 1972  dan sejak itu banyak menulis artikel opini, kolom di sejumlah media cetak. Lebih dari 1.500 artikel ditulis sampai 2008, 74 judul buku kesehatan, dan seminar kesehatan untuk awam di sejumlah kota besar. Di Bogor pada tahun 1981 dia sempat membentuk Dokter Kecil yang beranggotakan 400-an murid SD yang berprestasi di sekolah masing-masing, dan juga menggerakkan kader Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) di tingkat kelurahan. Ia bercita-cita menulis artikel kesehatan dan buku untuk mencerdaskan rakyat dan mengangkat derajat kesehatan ketika status kesehatan sebagian raky

Handojo Tjandrakusuma

Handojo Tjandrakusuma (terlahir Tjan Dhiam Bo; lahir di Pacitan, Jawa Timur, 20 November 1938; umur 73 tahun adalah seorang dokter yang mengabdikan dirinya bagi rehabilitasi para penderita cacat tubuh. Ia belajar kedokteran di Universitas Airlangga, Surabaya, lulus 1966. Menangani orang cacat Sebagai dokter muda, ia diperhadapkan dengan pilihan: bekerja di kota besar atau memikul tanggung jawab dan menemani orangtuanya yang sudah lanjut usia yang saat itu tinggal di Solo. Ia memutuskan untuk ke Solo. Untuk memudahkan mencari kerja, ia melamar untuk bekerja di RC (Rehabilitation Center) Solo. Dasar pilihannya sederhana saja, hanya karena tidak banyak dokter yang berminat akan bidang ini. Di RC, Handojo bekerja di bawah dr. Soeharso, direktur pusat rehabilitasi itu. Lama-kelamaan ia semakin tertarik akan pelayanan itu, dan akhirnya jatuh cinta untuk berkarya di RC dan YPAC (Yayasan Penderita Anak-anak Cacat). Setelah tiga bulan melayani di RC, Handojo akhirnya bertekad untuk me

Faried Anfasa Moeloek

Menteri Kesehatan Republik Indonesia ke-15 Masa jabatan 16 Maret 1998 – 21 Mei 1999 Presiden     Soeharto Didahului oleh     Sujudi Masa jabatan 21 Mei 1999 – 23 Oktober 1999 Presiden     Baharuddin Jusuf Habibie Digantikan oleh     Ahmad Sujudi Informasi pribadi Lahir     28 Juni 1944 (umur 68) Indonesia Liwa, Lampung Barat, Lampung, Indonesia Kebangsaan     Indonesia Dr. Faried Anfasa Moeloek (lahir di Liwa, Lampung Barat, Lampung, 28 Juni 1944; umur 68 tahun) adalah Menteri Kesehatan pada Kabinet Reformasi Pembangunan. Keluarga Keluarga Moeloek merupakan salah satu dinasti dokter sukses di Indonesia. Istrinya Nila Djuwita Anfasa Moeloek hampir duduk sebagai Menteri Kesehatan pada Kabinet Indonesia Bersatu II. Ayahnya, dr H. Abdul Moeloek yang berasal dari Padangpanjang, Sumatera Barat, mengelola rumah sakit di Tanjung Karang, Lampung. Adiknya Nukman Moeloek, menjadi salah seorang guru besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Pendidik

Djamaloeddin

Djamaloeddin (lahir tahun 1916) adalah seorang dokter dan ahli bedah asal Indonesia. Ia lahir dari pasangan Datuk Kakayo dan Siti Rawiah asal Minangkabau. Ayahnya adalah seorang Tuanku Laras Pariangan, Tanah Datar. Sebagai dokter bedah, Djamaloeddin sering menangani pembedahan tokoh-tokoh penting, seperti Soekarno, Soeharto, Chaerul Saleh, dan Siti Hardijanti Rukmana. Ia juga pernah menjabat sebagai konsultan Tim Dokter Kepresidenan Indonesia. Djamaloeddin merupakan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dan pernah menjabat sebagai dekan kampus tersebut. Ia juga pernah menjabat sebagai pimpinan Rumah Sakit St. Carolus, Jakarta.

Damayanti Rusli Sjarif

Lahir     30 Januari 1959 (umur 53)Indonesia Padang, Sumatera Barat, Indonesia Kebangsaan     Indonesia Pekerjaan     Dokter Dr. dr. Damayanti R. Sjarif, Sp.A(K), (lahir di Padang, Sumatera Barat, 30 Januari 1959; umur 53 tahun) adalah pakar penyakit nutrisi dan metabolik anak berkewarganegaraan Indonesia. Saat ini Damayanti berprofesi sebagai dokter spesialis anak pada Bagian Nutrisi dan Penyakit Metabolik Departemen Ilmu Penyakit Anak FKUI/RSCM Jakarta. Saat di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), Damayanti pernah menjadi pelajar teladan tingkat SMP se-Kodya Bandung dan Provinsi Jawa Barat pada tahun 1974. Begitu pula setelah tamat dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) pada tahun 1983, Damayanti ditugaskan di sebuah puskesmas daerah terpencil di Nusa Tenggara Timur (NTT). Karena kesungguhannya dalam bertugas, wanita pencinta buku ini meraih penghargaan sebagai dokter teladan puskesmas. Setelah bertugas di daerah, Damayanti melanjutkan studinya dengan mengamb