Skip to main content

Navigate Interesting Bromo

Gunung Bromo adalah pemandangan tempat wisata utama di Jawa Timur yang dapat dilihat dari puncak Gunung Penanjakan yang memiliki ketinggian 2.774 meter di atas permukaan laut dan merupakan gunung tertinggi kisaran Tengger atas. Para pengunjung dapat melihat matahari terbit yang indah, laut pasir dan pemandangan Gunung Bromo. Gunung Bromo bisa diakses dari Malang dan Surabaya hanya hanya 95 km. Selain itu, kita dapat melihat keunikan tradisi masyarakat Tengger, yang memiliki pekerjaan bersama dalam budaya Tengger kegiatan ritual masih ada seperti Kasada, Karo, Unan-unan, Entas-entas, dan Purnama Tilem. Jika pengunjung pergi ke sana, mereka akan menemukan panorama spektakuler di sepanjang jalan mereka, dilengkapi dengan udara segar dan jalan berliku-liku hily. Its diakses dari Pasuruan melalui Wonokitri - Tosari
Bromo telah dikenal oleh semua pengunjung dunia. Mereka datang ke Bromo untuk menyaksikan matahari terbit. Pengunjung juga dapat melihat ke bawah ke kawah yang penuh asap, dan merasakan dinginnya udara, mungkin hanya bisa dilakukan di Bromo. Mata kita juga akan selesai pada lautan pasir bahwa cara untuk mencapai puncak Bromo. Pintu gerbang utama menuju lautan pasir dan gunung Bromo melalui Cemorolawang. Ini adalah daerah wisata yang paling ramai, espesially pada hari libur. Ada banyak jenis kegiatan yang bisa dilakukan di daerah ini seperti, Camping, menonton pemandangan, berkuda ke laut pasir atau berjalan.
Untuk sampai ke Bromo puncak dengan kawah sebagian besar terbuka, yang kepulan asap yang keluar dari dasar. Gunung Bromo telah diselesaikan oleh masyarakat Tengger selama ribuan tahun. Mereka yang baik pengikut Tuhan dan menjalankan adat strickly, memiliki hubungan historis dengan Majapahit. The Antropologist dari negara kita atau negara lain yang menarik untuk melakukan penelitian, karena Tengger yang teguh dalam menjaga adat selama berabad-abad, tanpa dipengaruhi oleh perubahan dunia. Jadi ada begitu banyak versi yang unik Tengger di Probolinggo, dapat di balik kisah, cerita rakyat, Serat dan kidung, legenda dan laporan ilmiah.
===
Mount Bromo scenery is primary tourist attractions in East Java that can seen from the top of Mount Penanjakan that has altitude 2774 meters above sea level and it is the highest top Tengger Mountain range. The visitors can see beautiful sunrise, sand sea and the scenery of Mount Bromo. Mount Bromo can be accessible from Malang and Surabaya just only 95 km. In addition, we can see the uniqueness of Tenggerese tradition, which has mutual work in Tenggerese culture the ritual activities still exist such as Kasada, Karo, Unan-unan, Entas-entas, and Purnama Tilem. If the visitors go there, they will find a spectacular panorama along their way, completed with its fresh air and snaky hily roads. Its accessible from Pasuruan via Wonokitri - Tosari
Translate Interesting Bromo
Bromo have known by all of visitor of the worlds. They come to Bromo to watch the sunrise. The visitor also can look down to the crater that full of its smoke, and feel the cold of the air, is probably could only be done in Bromo. Our eyes will also completed by the sea of sand that the way to reach Bromo's peak. The main gate to the sea of sand and mount Bromo is through Cemorolawang. This is the most crowded visiting area, espesially on holidays. There are many kinds activities that could be carried on this area such as; Camping, watching the scenery, horse riding to sea of sand or walking.
To get to the peak Bromo with its largely open crater, which belch of smoke expelling from its bottom. Mount Bromo has settled by Tenggerese for about thousands years. They who are good of God follower and always do their custom strickly, has historical relationship with Majapahit. The Antropologist from our country or other country are interesting to do some research, because the Tenggerese are strickly in keeping custom for centuries, without influenced by world's change. So there so many version of the unique of Tenggerese in Probolinggo, it can be in the forth of tale, folktale, serat and kidung, legend and science report.

Comments

Popular posts from this blog

Biografi Alda Risma

Alda Risma Latar belakang Nama lahir     Alda Risma Elfariani Lahir     23 November 1982 Indonesia Bogor, Indonesia Meninggal     12 Desember 2006 (umur 24) Indonesia Jakarta, Indonesia Jenis Musik     blues, jazz Pekerjaan     penyanyi, aktris Tahun aktif     1997-2006 Perusahaan rekaman     Blackboard Pasangan     Iwan Sastrawijaya (putus) Orang tua     A. Farid R. & Halimah Alda Risma Elfariani/Alda R. binti A. Farid R. (lahir di Bogor, Jawa Barat, 23 November 1982 – meninggal di Jakarta, 12 Desember 2006 pada umur 24 tahun) adalah penyanyi dan aktris Indonesia. Wanita bertinggi badan 160 cm ini populer terutama melalui lagu Aku Tak Biasa. Ia pernah pula berkolaborasi dengan boyband Code Red. Kehidupan awal Alda Risma lahir di Bogor pada tanggal 23 November 1982. Ibunya bernama Halimah. Ia dibesarkan di Cikaret, Bogor Selatan. Sejak tahun 1980, Alda dan orangtuanya tinggal di rumah tersebut.  Karier Ia menjadi populer melalui lagu Aku Tak B

Dr. Handrawan Nadesul

Dr. Handrawan Nadesul (lahir di Karawang, Jawa Barat, 31 Desember 1948; umur 63 tahun) adalah seorang dokter, penyair, dan penulis di Indonesia. Ia juga menulis artikel, opini kesehatan, dan menjadi narasumber untuk media  bagi masalah-masalah kesehatan dan juga menulis puisi. Karya-karyanya telah dimuat dan diterbitkan di media massa nasional sejak tahun 1968. Dr. Handrawan menjadi penulis sejak tahun 1972  dan sejak itu banyak menulis artikel opini, kolom di sejumlah media cetak. Lebih dari 1.500 artikel ditulis sampai 2008, 74 judul buku kesehatan, dan seminar kesehatan untuk awam di sejumlah kota besar. Di Bogor pada tahun 1981 dia sempat membentuk Dokter Kecil yang beranggotakan 400-an murid SD yang berprestasi di sekolah masing-masing, dan juga menggerakkan kader Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) di tingkat kelurahan. Ia bercita-cita menulis artikel kesehatan dan buku untuk mencerdaskan rakyat dan mengangkat derajat kesehatan ketika status kesehatan sebagian raky

Damayanti Rusli Sjarif

Lahir     30 Januari 1959 (umur 53)Indonesia Padang, Sumatera Barat, Indonesia Kebangsaan     Indonesia Pekerjaan     Dokter Dr. dr. Damayanti R. Sjarif, Sp.A(K), (lahir di Padang, Sumatera Barat, 30 Januari 1959; umur 53 tahun) adalah pakar penyakit nutrisi dan metabolik anak berkewarganegaraan Indonesia. Saat ini Damayanti berprofesi sebagai dokter spesialis anak pada Bagian Nutrisi dan Penyakit Metabolik Departemen Ilmu Penyakit Anak FKUI/RSCM Jakarta. Saat di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), Damayanti pernah menjadi pelajar teladan tingkat SMP se-Kodya Bandung dan Provinsi Jawa Barat pada tahun 1974. Begitu pula setelah tamat dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) pada tahun 1983, Damayanti ditugaskan di sebuah puskesmas daerah terpencil di Nusa Tenggara Timur (NTT). Karena kesungguhannya dalam bertugas, wanita pencinta buku ini meraih penghargaan sebagai dokter teladan puskesmas. Setelah bertugas di daerah, Damayanti melanjutkan studinya dengan mengamb