Skip to main content

Navigate Interesting Grandpa stupid [Kakek Bodoh]

"Kakek Bodo" HUTAN REKREASI

Hutan estetika adalah hasil dari kombinasi dari beberapa faktor seperti lokasi, vegetatif konfigurasi, fauna dan lingkungan. Ini berarti bahwa kita dapat menemukan kehidupan alam yang harmonis di dalam hutan estetika, penuh kedamaian antara faktor-faktor pendukungnya dalam bentuk kerak bumi vegetatif dan hidup alami.
Dengan menikmati faktor alam gabungan yang disajikan, yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, kita bisa lebih menghargai berkat-Nya kita bahkan bisa merasa lebih damai dan aman di tengah-tengah ciptaan-Nya yang tak tersentuh oleh tangan jahat manusia. Kondisi alamnya adalah tempat yang ideal untuk hiking baik, mendaki gunung,
berkemah, atau memotret.
Garis-garis hutan estetika diwujudkan dan dikembangkan oleh perusahaan hutan negara (Perum Perhutani) di wilayahnya sehingga potensi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai suatu sarana footring untuk mencintai alam.
Biografi "Kakek Bodo" secara singkat.
Menurut kisah yang diceritakan oleh penduduk setempat, "Kakek Bodo" berasal dari dari nama
seorang hamba dari keluarga Belanda yang baik setia dan jujur??.
Dia meninggalkan keluarga Belanda kemurnian diri dari kehidupan duniawi dengan berlatih asketisme.
Untuk alasan ini, keluarga Belanda menjulukinya sebagai (bodo) bodoh Grandy (Kakek).
Asketisme, bagaimanapun, membuatnya accuire kekuatan supra natural sehingga membuatnya
untuk membantu masyarakat setempat yang datang untuk meminta bantuan.
Akhirnya ia meninggal dan kuburannya telah dianggap keramat oleh masyarakat setempat sejak itu.
 
1] Di beri nama Kakek Bodo karena mengisahkan seorang kakek yang di sebut dengan kakek yang bodoh (bodo).  Menurut cerita penduduk setempat “Kakek Bodo” dahulunya adalah seorang pembantu rumah tangga keluarga Belanda. Dia seorang yang saleh dan jujur. Dia meninggalkan keluarga Belanda tersebut untuk mensucikan diri meninggalkan masalah keduniawian dengan bertapa. Karena sikapnya ini keluarga Belanda yang ditinggalkannya menyebutnya sebagai kakek yang bodoh (Kakek Bodo).
Berkat bertapanya sang kakek memiliki kelebihan/kesaktian yang digunakan untuk membantu masyarakat setempat yang meminta pertolongan. Kakek Bodo meninggal di tempat bertapa. Makamnya sampai sekarang dikeramatkan oleh penduduk setempat dan banyak dikunjungi para pejiarah dari berbagai kota besar. Menurut sang juru kunci, makam Kakek Bodo juga sering dikunjungi para pejabat dan pembesar. Pengunjung yang datang ke air terjun Kakek Bodo akan bisa menikmati waktu yang ada dengan bermain di sekitar air terjun, atau mandi di bawah kucuran air terjun, atau hanya sekedar duduk dan menikmati suasana yang teduh dengan orang tercinta.
Translate Kakek Bodoh [i]
Bodo's grandfather was named for a grandfather tells of the call with a stupid grandfather (bodo). According to the locals the story "Grandfather Bodo" was formerly a Dutch family housemaid. He was a virtuous and honest. He left the Dutch families to purify themselves with abandon worldly asceticism problem. Because of this attitude Dutch families left behind calling it a stupid grandfather (grandfather Bodo).
Thanks bertapanya the grandfather has advantages / magic is used to help the local community for help. Grandfather Bodo died in penance. His tomb hitherto sacred by locals and visited by many pejiarah of large cities. According to the caretaker, the tomb of Grandfather Bodo also frequented officials and princes. Visitors to Grandfather Bodo waterfall will be able to enjoy the time there by playing around the waterfalls, or shower under a waterfall running, or just sit and enjoy the quiet atmosphere with loved ones.

2] itu terletak di Tretes dan milik Unit rentang hutan Pasuruan. Hal ini dapat diakses dari Surabaya selama sekitar 45 menit berkendara. Kakek Bodo adalah garis Hutan esthatic berlokasi di Pasuruan Forest District, Forest Ranger unit Lawang barat, Sub Forest Ranger dari Prigen. Ini sekitar 35 km dari Pasuruan. Ini hutan rekreasi telah dikelilingi oleh hutan pinus dan pohon lainnya seperti, Akasia (decurrens akasia). Kaliandra (Calliandra Calathyrsus) dan Mahoni (Swientenia Macraphylla). Di kawasan ini kita bisa menemukan Kakek Bodo Waterfall ketinggian 40 meter, estetika hutan lintas, taman rekreasi untuk anak-anak, dan makam Kakek Bodo.
Menikmati udara segar, pemandangan yang indah dan air jernih di Kakek Bodo air terjun dengan keluarga Anda. Air terjun ini dikelilingi oleh hutan yang indah, sehingga menambah pemandangan alam dari obyek wisata ini
Translate Kakek Bodoh [ii]
it is located at Tretes and belongs to Pasuruan forest range unit. It can be accessible from Surabaya for about 45 minutes drive. Kakek Bodo is an esthatic Forest lines are located at the Pasuruan Forest District, Forest Ranger unit of the west Lawang, Sub Forest Ranger of Prigen. It's about 35 km from Pasuruan. This recreational forest has surrounded by pine forest and other trees such as, Akasia (acacia decurrens). Kaliandra (Calliandra Calathyrsus) and Mahoni (Swientenia Macraphylla). In this area we can find the kakek Bodo Waterfall 40 meters height, the esthetic forest cross, recreational park for children, and the grave of Kakek Bodo.
Enjoy its fresh air, beautiful scenery and clear water in Kakek Bodo waterfall with your family. This waterfall is surrounded by beautiful forest, so that it add the natural view of this tourism object.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Biografi Alda Risma

Alda Risma Latar belakang Nama lahir     Alda Risma Elfariani Lahir     23 November 1982 Indonesia Bogor, Indonesia Meninggal     12 Desember 2006 (umur 24) Indonesia Jakarta, Indonesia Jenis Musik     blues, jazz Pekerjaan     penyanyi, aktris Tahun aktif     1997-2006 Perusahaan rekaman     Blackboard Pasangan     Iwan Sastrawijaya (putus) Orang tua     A. Farid R. & Halimah Alda Risma Elfariani/Alda R. binti A. Farid R. (lahir di Bogor, Jawa Barat, 23 November 1982 – meninggal di Jakarta, 12 Desember 2006 pada umur 24 tahun) adalah penyanyi dan aktris Indonesia. Wanita bertinggi badan 160 cm ini populer terutama melalui lagu Aku Tak Biasa. Ia pernah pula berkolaborasi dengan boyband Code Red. Kehidupan awal Alda Risma lahir di Bogor pada tanggal 23 November 1982. Ibunya bernama Halimah. Ia dibesarkan di Cikaret, Bogor Selatan. Sejak tahun 1980, Alda dan orangtuanya tinggal di rumah tersebut.  Karier Ia menjadi populer melalui lagu Aku Tak B

Dr. Handrawan Nadesul

Dr. Handrawan Nadesul (lahir di Karawang, Jawa Barat, 31 Desember 1948; umur 63 tahun) adalah seorang dokter, penyair, dan penulis di Indonesia. Ia juga menulis artikel, opini kesehatan, dan menjadi narasumber untuk media  bagi masalah-masalah kesehatan dan juga menulis puisi. Karya-karyanya telah dimuat dan diterbitkan di media massa nasional sejak tahun 1968. Dr. Handrawan menjadi penulis sejak tahun 1972  dan sejak itu banyak menulis artikel opini, kolom di sejumlah media cetak. Lebih dari 1.500 artikel ditulis sampai 2008, 74 judul buku kesehatan, dan seminar kesehatan untuk awam di sejumlah kota besar. Di Bogor pada tahun 1981 dia sempat membentuk Dokter Kecil yang beranggotakan 400-an murid SD yang berprestasi di sekolah masing-masing, dan juga menggerakkan kader Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) di tingkat kelurahan. Ia bercita-cita menulis artikel kesehatan dan buku untuk mencerdaskan rakyat dan mengangkat derajat kesehatan ketika status kesehatan sebagian raky

Damayanti Rusli Sjarif

Lahir     30 Januari 1959 (umur 53)Indonesia Padang, Sumatera Barat, Indonesia Kebangsaan     Indonesia Pekerjaan     Dokter Dr. dr. Damayanti R. Sjarif, Sp.A(K), (lahir di Padang, Sumatera Barat, 30 Januari 1959; umur 53 tahun) adalah pakar penyakit nutrisi dan metabolik anak berkewarganegaraan Indonesia. Saat ini Damayanti berprofesi sebagai dokter spesialis anak pada Bagian Nutrisi dan Penyakit Metabolik Departemen Ilmu Penyakit Anak FKUI/RSCM Jakarta. Saat di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), Damayanti pernah menjadi pelajar teladan tingkat SMP se-Kodya Bandung dan Provinsi Jawa Barat pada tahun 1974. Begitu pula setelah tamat dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) pada tahun 1983, Damayanti ditugaskan di sebuah puskesmas daerah terpencil di Nusa Tenggara Timur (NTT). Karena kesungguhannya dalam bertugas, wanita pencinta buku ini meraih penghargaan sebagai dokter teladan puskesmas. Setelah bertugas di daerah, Damayanti melanjutkan studinya dengan mengamb