Skip to main content

Biografi Alda Risma

Alda Risma

Latar belakang
Nama lahir     Alda Risma Elfariani
Lahir     23 November 1982
Indonesia Bogor, Indonesia
Meninggal     12 Desember 2006 (umur 24)
Indonesia Jakarta, Indonesia
Jenis Musik     blues, jazz
Pekerjaan     penyanyi, aktris
Tahun aktif     1997-2006
Perusahaan rekaman     Blackboard
Pasangan     Iwan Sastrawijaya (putus)
Orang tua     A. Farid R. & Halimah
Alda Risma Elfariani/Alda R. binti A. Farid R. (lahir di Bogor, Jawa Barat, 23 November 1982 – meninggal di Jakarta, 12 Desember 2006 pada umur 24 tahun) adalah penyanyi dan aktris Indonesia. Wanita bertinggi badan 160 cm ini populer terutama melalui lagu Aku Tak Biasa. Ia pernah pula berkolaborasi dengan boyband Code Red.
Kehidupan awal
Alda Risma lahir di Bogor pada tanggal 23 November 1982. Ibunya bernama Halimah. Ia dibesarkan di Cikaret, Bogor Selatan. Sejak tahun 1980, Alda dan orangtuanya tinggal di rumah tersebut.
 Karier
Ia menjadi populer melalui lagu Aku Tak Biasa. Ia pernah pula berkolaborasi dengan boyband Code Red. Selain itu, Alda juga seorang model.
 Kehidupan pribadi
Alda Risma pernah bertunangan dengan Iwan Sastrawijaya, tapi selangkah lagi menuju pelaminan, keributan kecil mengakhiri jalinan asmara Iwan dan Alda. Setelah itu namanya tidak terdengar, hingga muncul lagi di media massa ketika ia mengalami kecelakaan lalu lintas pada 19 Juni 2006.
Meninggal dunia
Tanggal 12 Desember 2006 Alda ditemukan meninggal di sebuah kamar hotel. Sekujur tubuhnya dipenuhi dengan bekas suntikan. Diduga Alda meninggal karena kelebihan dosis. Namun menurut analisis selanjutnya, kematian Alda disebut sebagai pembunuhan yang dilakukan oleh Ferry Surya Prakasa (kakak ipar pemain sinetron Ferry Salim). Alda dikatakan saat kecelakaan giginya retak, tinggal 2 yang tersisa sampai akhir hayatnya ia memakai gigi palsu
Diskografi
    * We Can Make It (Bersama Code Red) (Single 1997)
    * Aku Tak Biasa (1998)
    * Kupilih Yang Mana (2001)
    * Tangisan Yang Terakhir (2006)
    * Terakhir Untukmu (2007)
    * Menanti Kekasih (2008)
    * In Dying Days featuring As Blood Runs Black (2008)
    * Man Made Disaster featuring Betraying The Martyrs (2011)
    * Sampai Kapankah (2004)
Sinetron
    * Kesucian Prasasti (produksi Rapi Film/di Indosiar, 1999-2000)
    * Romantika (produksi Rapi Films/di Indosiar, 2001)
    * Kumasih Milikku (produksi Rapi Films/di RCTI, 2001-2002)
    * Kesetiaan yang Retak (produksi AVICOM/di TV7, 2002)
    * 7 Tanda Cinta (produksi Multivision Plus/di SCTV, 2002-2003)
Iklan
    * Neo Hormoviton
    * Daihatsu Espass
    * Indomie

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Navigate Interesting Bromo

Gunung Bromo adalah pemandangan tempat wisata utama di Jawa Timur yang dapat dilihat dari puncak Gunung Penanjakan yang memiliki ketinggian 2.774 meter di atas permukaan laut dan merupakan gunung tertinggi kisaran Tengger atas. Para pengunjung dapat melihat matahari terbit yang indah, laut pasir dan pemandangan Gunung Bromo. Gunung Bromo bisa diakses dari Malang dan Surabaya hanya hanya 95 km. Selain itu, kita dapat melihat keunikan tradisi masyarakat Tengger, yang memiliki pekerjaan bersama dalam budaya Tengger kegiatan ritual masih ada seperti Kasada, Karo, Unan-unan, Entas-entas, dan Purnama Tilem. Jika pengunjung pergi ke sana, mereka akan menemukan panorama spektakuler di sepanjang jalan mereka, dilengkapi dengan udara segar dan jalan berliku-liku hily. Its diakses dari Pasuruan melalui Wonokitri - Tosari Bromo telah dikenal oleh semua pengunjung dunia. Mereka datang ke Bromo untuk menyaksikan matahari terbit. Pengunjung juga dapat melihat ke bawah ke kawah yang penuh asap,...

suku tengger di Desa Wonokitri

Mengantar Roh Menghadap Hyang Widi Hong wilaheng mangkudaya jagad dewa bathara eyang jagad pramudita ingkang miwiti, ndugiaken kajate saking bapak Sudarmiko kang sedekah ngentas dateng siti dermaipun ……… . Itulah sepenggal bacaan mantra yang diucapkan sang dukun Suku Tengger, Supayadi, ketika acara hajatan entas-entas dari keluarga Sudarmiko alias Ikok, di Balai Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Ya, sang dukun antara lain bertugas sebagai pengantar upacara adat, termasuk entas-entas. Sebagai pengantar upacara adat, sang dukun tidak digaji, tetapi ia menerima dari masyarakat secara sukarela. Entas-entas adalah sebuah acara adat untuk mengentas leluhur yang sudah meninggal. Di acara tersebut rangkaiannya antara lain rakan tawang, mohon ijin kepada yang akan ditempati. Kedua, merniti (menghitung leluhur yang akan diswargakan atau yang akan dientas). Esok dilanjutkan ngelukat sebagai acara puncak atau pembersihan leluhur. Di tengah-tengah membacakan mantranya, ...