Skip to main content

Damayanti Rusli Sjarif

Lahir     30 Januari 1959 (umur 53)Indonesia Padang, Sumatera Barat, Indonesia
Kebangsaan     Indonesia
Pekerjaan     Dokter
Dr. dr. Damayanti R. Sjarif, Sp.A(K), (lahir di Padang, Sumatera Barat, 30 Januari 1959; umur 53 tahun) adalah pakar penyakit nutrisi dan metabolik anak berkewarganegaraan Indonesia. Saat ini Damayanti berprofesi sebagai dokter spesialis anak pada Bagian Nutrisi dan Penyakit Metabolik Departemen Ilmu Penyakit Anak FKUI/RSCM Jakarta. Saat di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), Damayanti pernah menjadi pelajar teladan tingkat SMP se-Kodya Bandung dan Provinsi Jawa Barat pada tahun 1974. Begitu pula
setelah tamat dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) pada tahun 1983, Damayanti ditugaskan di sebuah puskesmas daerah terpencil di Nusa Tenggara Timur (NTT). Karena kesungguhannya dalam bertugas, wanita pencinta buku ini meraih penghargaan sebagai dokter teladan puskesmas.
Setelah bertugas di daerah, Damayanti melanjutkan studinya dengan mengambil pendidikan spesialis anak di FK UI Jakarta serta pendidikan doktoral (S3) dalam bidang penyakit metabolik dan genetik di Universiteit Utrecht, Belanda, dengan disertasi berjudul Glycerol kinase deficiency.
Sejumlah penyakit metabolik pada anak yang beliau dalami antara lain obesitas (kegemukan), malnutrisi, Morquio, phenylketonuria (PKU), asidosis tubulus renalis (RTA), Hyperketonaemia, serta Citrulinemia. Mayoritas dari penyakit-penyakit yang dipelajarinya merupakan penyakit langka.
Hasil karya
    * Sjarif DR, Inborn errors of metabolism in Indonesia, Journal of Inherited Metabolic Disease 29: 25-25 Suppl. 1 Agustus 2006.
    * Prawitasari T, Sjarif DR, Clinical improvement after administration of carnitine and ubiquinone in possible respiratory chain disorders, Journal of Inherited Metabolic Disease 29: 116-116 Suppl. 1 Agustus 2006.
    * Sudewi NP, Sjarif DR, Metabolic acidosis and failure to thrive, Journal of Inherited Metabolic Disease 29: 121-121 Suppl. 1 AUG 2006
    * Indawati W, Sjarif DR, Intelligence impairment in Morquio syndrome type IVA: A case report, Journal of Inherited Metabolic Disease 29: 149-149 Suppl. 1 AUG 2006
    * Sjarif DR, Hutapea E, A Bataknese family of two siblings with Sanfilippo syndrome: First case report in Ciptomangunkusumo Hospital, Jakarta, Indonesia , Journal of Inherited Metabolic Disease 29: 149-149 Suppl. 1 Agustus 2006.
    * Meilany TA, Prawitasari T, Sjarif DR, A child with suspected Morquio syndrome: A challenge to established diagnosis, Journal of Inherited Metabolic Disease 29: 152-152 Suppl. 1 AUG 2006
    * Damayanti R Sjarif, Christina Hellerud, Johannes K Ploos van Amstel, Willem J Kleijer, Wolfgang Sperl, Didier Lacombe, Jõrn Oliver Sass, Frits A Beemer, Marinus Duran and Bwee Tien Poll-The, Glycerol kinase deficiency: residual activity explained by reduced transcription and enzyme conformation, European Journal of Human Genetics, June 2004, Volume 12, Number 6, Pages 424-432
    * Sjarif DR, Revesz T, de Koning TJ, et al. Isolated glycerol kinase deficiency and Fanconi anemia, American Journal of Medical Genetics 99 (2): 159-160 MAR 1 2001
    * D. R. Sjarif, L. Dorland, W. Sperl, T. J. de Koning, F. A. Beemer, B. T. Poll-The und M. Duran, Hyperketonaemia in glycerol kinase deficiency, Journal of Inherited Metabolic Disease, Volume 23, Number 7 / November 2000, DOI 10.1023/A:1005680211483
    * Sjarif DR, Dorland L, Sperl W, et al., Hyperketonaemia in glycerol kinase deficiency, Journal of Inherited Metabolic Disease 23 (7): 760-764 NOV 2000
    * Sjarif DR, van Amstel JKP, Duran M, et al., Isolated and contiguous glycerol kinase gene disorders: A review, Journal of Inherited Metabolic Disease 23 (6): 529-547 SEP 2000

Comments

Popular posts from this blog

Navigate Interesting Bromo

Gunung Bromo adalah pemandangan tempat wisata utama di Jawa Timur yang dapat dilihat dari puncak Gunung Penanjakan yang memiliki ketinggian 2.774 meter di atas permukaan laut dan merupakan gunung tertinggi kisaran Tengger atas. Para pengunjung dapat melihat matahari terbit yang indah, laut pasir dan pemandangan Gunung Bromo. Gunung Bromo bisa diakses dari Malang dan Surabaya hanya hanya 95 km. Selain itu, kita dapat melihat keunikan tradisi masyarakat Tengger, yang memiliki pekerjaan bersama dalam budaya Tengger kegiatan ritual masih ada seperti Kasada, Karo, Unan-unan, Entas-entas, dan Purnama Tilem. Jika pengunjung pergi ke sana, mereka akan menemukan panorama spektakuler di sepanjang jalan mereka, dilengkapi dengan udara segar dan jalan berliku-liku hily. Its diakses dari Pasuruan melalui Wonokitri - Tosari Bromo telah dikenal oleh semua pengunjung dunia. Mereka datang ke Bromo untuk menyaksikan matahari terbit. Pengunjung juga dapat melihat ke bawah ke kawah yang penuh asap,...

Biografi Alda Risma

Alda Risma Latar belakang Nama lahir     Alda Risma Elfariani Lahir     23 November 1982 Indonesia Bogor, Indonesia Meninggal     12 Desember 2006 (umur 24) Indonesia Jakarta, Indonesia Jenis Musik     blues, jazz Pekerjaan     penyanyi, aktris Tahun aktif     1997-2006 Perusahaan rekaman     Blackboard Pasangan     Iwan Sastrawijaya (putus) Orang tua     A. Farid R. & Halimah Alda Risma Elfariani/Alda R. binti A. Farid R. (lahir di Bogor, Jawa Barat, 23 November 1982 – meninggal di Jakarta, 12 Desember 2006 pada umur 24 tahun) adalah penyanyi dan aktris Indonesia. Wanita bertinggi badan 160 cm ini populer terutama melalui lagu Aku Tak Biasa. Ia pernah pula berkolaborasi dengan boyband Code Red. Kehidupan awal Alda Risma lahir di Bogor pada tanggal 23 November 1982. Ibunya bernama Halimah. Ia dibesarkan di Cikaret, ...

suku tengger di Desa Wonokitri

Mengantar Roh Menghadap Hyang Widi Hong wilaheng mangkudaya jagad dewa bathara eyang jagad pramudita ingkang miwiti, ndugiaken kajate saking bapak Sudarmiko kang sedekah ngentas dateng siti dermaipun ……… . Itulah sepenggal bacaan mantra yang diucapkan sang dukun Suku Tengger, Supayadi, ketika acara hajatan entas-entas dari keluarga Sudarmiko alias Ikok, di Balai Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Ya, sang dukun antara lain bertugas sebagai pengantar upacara adat, termasuk entas-entas. Sebagai pengantar upacara adat, sang dukun tidak digaji, tetapi ia menerima dari masyarakat secara sukarela. Entas-entas adalah sebuah acara adat untuk mengentas leluhur yang sudah meninggal. Di acara tersebut rangkaiannya antara lain rakan tawang, mohon ijin kepada yang akan ditempati. Kedua, merniti (menghitung leluhur yang akan diswargakan atau yang akan dientas). Esok dilanjutkan ngelukat sebagai acara puncak atau pembersihan leluhur. Di tengah-tengah membacakan mantranya, ...