Skip to main content

Nurmala Kartini Sjahrir

Dr. Nurmala Kartini Pandjaitan Sjahrir 

(lahir di Simangala Hutanamora, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, 1 Februari 1950; umur 62 tahun) adalah seorang doktor di bidang antropologi, ketua Asosiasi Antropologi Indonesia, ketua umum Partai Perjuangan Indonesia Baru, dan istri alm. DR. Sjahrir.
Anak dari pasangan (alm) Bonar Pandjaitan (Osi Paulina) dan (alm) Siti Frida Br. Naiborhu dari Huta Parranggitingan, Kartini remaja adalah penggemar olahraga, tercatat ia pernah mengikuti kejuaraan renang antar provinsi tahun 1959, menjadi peserta di cabang renang PON V, tahun 1960. Beliau kini menjadi Pengurus PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia) Hubungan Luar Negeri. Pada tanggal 8 Desember 1979, Kartini menikah dengan Dr. Sjahrir (anggota Dewan Pertimbangan
Presiden bidang Ekonomi periode 2007-2009). Pasangan ini dikarunia seorang putra, Pandu Patria Sjahrir yang telah menyelesaikan studi masternya di Stanford University, California, serta seorang putri, Gita Rusmida Sjahrir yang kini sedang menyelesaikan studi masternya di bidang ekonomi di Wharton School of the University of Pennsylvania, kedua-duanya di Amerika Serikat. Kedua anaknya lahir di Boston, AS ketika Kartini dan Sjahrir menyelesaikan studi doktoral-nya disana.
Kartini lulus Sarjana Antropologi dari Universitas Indonesia tahun 1976. Semasa mahasiswa di Universitas Indonesia pernah menjadi ketua Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) UI. Pada tahun 1974-1975, menempuh pendidikan S2 di Boston University-Amerika dan memperoleh gelar Master tahun 1981. Tahun 1982 lulus ujian kandidat Doktor S3. Tahun 1983, kembali ke Jakarta, bekerja sebagai dosen S1 Antropologi di Universitas Indonesia, dan sebagai Chief Editor pada penerbitan buku Yayasan Obor Indonesia (1983-1986). Selain itu juga menjadi peneliti bidang sosial-ekonomi pada CPIS (Center for Policy and Implementation Studies) yang bekerja sama dengan Harvard University dan berafiliasi dengan Departemen Keuangan Republik Indonesia (1986-1992). Tahun 1988, Kartini Sjahrir kembali ke Boston menyelesaikan doktoral-nya, dan tahun 1990 dinyatakan lulus. Disertasinya telah dibukukan oleh PT. Grafiti Press tahun 1995 dengan judul: "Pasar Tenaga Kerja Indonesia". Hingga sekarang ia tercatat sebagai pengajar tidak tetap pada program pasca-sarjana Universitas Indonesia.
Sejak tahun 1993 sampai dengan saat ini, Kartini banyak berkiprah di bidang kerja sosial dan politik. Ia adalah Ketua Umum Asosiasi Antropologi Indonesia (AAI). Ketua Yayasan Kebun Binatang Ragunan, Pendiri Suara Ibu Peduli (SIP – Gerakan nasional perempuan untuk reformasi), Ketua Yayasan Rumah Ibu (yang menangani masalah-masalah kekerasan dalam rumah tangga), Chief Editor majalah ekonomi-politik "Jurnal", Ketua Yayasan Lingkungan Sejahtera (Yasalira) yang memusatkan perhatian pada soal-soal lingkungan hidup, juga salah satu pemrakarsa berdirinya Perhimpunan Indonesia Baru (PIB) dan kemudian membentuk partai.
Saat ini, Kartini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Perjuangan Indonesia Baru Periode 2007-2011. Pergantian Ketua Umum Partai PIB dari Dr Sjahrir ke istrinya ini berlangsung secara demokratis sesuai dengan AD/ART partai, melalui Kongres Luar Biasa (KLB) Partai PIB pada 2 Juni 2007 lalu. Sebagai seorang perempuan, Kartini mencoba memberi warna baru bagi Partai PIB. Salah satunya adalah dengan lebih memberdayakan perempuan. Hal ini terlihat dari kepengurusan pusat partai PIB yang didominasi oleh kaum perempuan. Pada tanggal 10 Agustus 2010, Kartini dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Duta Besar RI untuk Republik Argentina merangkap Republik Paraguay dan Republik Uruguay, berkedudukan di Buenos Aires. 

Comments

Popular posts from this blog

Navigate Interesting Bromo

Gunung Bromo adalah pemandangan tempat wisata utama di Jawa Timur yang dapat dilihat dari puncak Gunung Penanjakan yang memiliki ketinggian 2.774 meter di atas permukaan laut dan merupakan gunung tertinggi kisaran Tengger atas. Para pengunjung dapat melihat matahari terbit yang indah, laut pasir dan pemandangan Gunung Bromo. Gunung Bromo bisa diakses dari Malang dan Surabaya hanya hanya 95 km. Selain itu, kita dapat melihat keunikan tradisi masyarakat Tengger, yang memiliki pekerjaan bersama dalam budaya Tengger kegiatan ritual masih ada seperti Kasada, Karo, Unan-unan, Entas-entas, dan Purnama Tilem. Jika pengunjung pergi ke sana, mereka akan menemukan panorama spektakuler di sepanjang jalan mereka, dilengkapi dengan udara segar dan jalan berliku-liku hily. Its diakses dari Pasuruan melalui Wonokitri - Tosari Bromo telah dikenal oleh semua pengunjung dunia. Mereka datang ke Bromo untuk menyaksikan matahari terbit. Pengunjung juga dapat melihat ke bawah ke kawah yang penuh asap,...

Biografi Alda Risma

Alda Risma Latar belakang Nama lahir     Alda Risma Elfariani Lahir     23 November 1982 Indonesia Bogor, Indonesia Meninggal     12 Desember 2006 (umur 24) Indonesia Jakarta, Indonesia Jenis Musik     blues, jazz Pekerjaan     penyanyi, aktris Tahun aktif     1997-2006 Perusahaan rekaman     Blackboard Pasangan     Iwan Sastrawijaya (putus) Orang tua     A. Farid R. & Halimah Alda Risma Elfariani/Alda R. binti A. Farid R. (lahir di Bogor, Jawa Barat, 23 November 1982 – meninggal di Jakarta, 12 Desember 2006 pada umur 24 tahun) adalah penyanyi dan aktris Indonesia. Wanita bertinggi badan 160 cm ini populer terutama melalui lagu Aku Tak Biasa. Ia pernah pula berkolaborasi dengan boyband Code Red. Kehidupan awal Alda Risma lahir di Bogor pada tanggal 23 November 1982. Ibunya bernama Halimah. Ia dibesarkan di Cikaret, ...

suku tengger di Desa Wonokitri

Mengantar Roh Menghadap Hyang Widi Hong wilaheng mangkudaya jagad dewa bathara eyang jagad pramudita ingkang miwiti, ndugiaken kajate saking bapak Sudarmiko kang sedekah ngentas dateng siti dermaipun ……… . Itulah sepenggal bacaan mantra yang diucapkan sang dukun Suku Tengger, Supayadi, ketika acara hajatan entas-entas dari keluarga Sudarmiko alias Ikok, di Balai Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Ya, sang dukun antara lain bertugas sebagai pengantar upacara adat, termasuk entas-entas. Sebagai pengantar upacara adat, sang dukun tidak digaji, tetapi ia menerima dari masyarakat secara sukarela. Entas-entas adalah sebuah acara adat untuk mengentas leluhur yang sudah meninggal. Di acara tersebut rangkaiannya antara lain rakan tawang, mohon ijin kepada yang akan ditempati. Kedua, merniti (menghitung leluhur yang akan diswargakan atau yang akan dientas). Esok dilanjutkan ngelukat sebagai acara puncak atau pembersihan leluhur. Di tengah-tengah membacakan mantranya, ...