Skip to main content

Wisata religi Segoropuro

Segoropuro merupakan termasuk pasuruan yang memiliki potensi wisita religi yang sering dikunjungi wisatawan untuk berziarahWisata Religi Makam Segoropuro Pasuruan ini  terletak di Desa Segoropuro Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan Jawa Timur Indonesia kurang lebih berjarak 10 kilometer ke arah arah timur dari jantung Kota Pasuruan dengan melalui jalur transportasi Pasuruan - Probolinggo.
Wisata Religi Makam Segoropuro PasuruanWisata Religi Makam Segoropuro Pasuruan masuknya melalui pintu gerbang Desa Kemantren Rejo sebelah kiri jalan pantura tersebut kemudian dari situ lalu masuk kurang lebih 2,5 kilometer menuju Makam Segoropuro dengan ditandai
gapura Desa Segoropuro. Komplek Makam Segoropuro Pasuruan ini pada hari biasa nyaris tak berbeda dengan kompleks makam lainnya yaitu sepi, hening, hanya dikunjungi tak lebih dari dua hingga lima orang peziarah.
Tetapi bila jatuh pada malam Jum’at Legi peringatan haul setiap 10 Jumadil Akhir atau pada malam ganjil di sepuluh hari terakhir puasa Ramadhan jumlah pengunjung di kompleks Makam Segoropuro Pasuruan meledak bukan kepalang sangat berjubel. Lautan manusia dimulai saat matahari mulai bergerak ke arah barat ribuan orang datang. Mereka tidak hanya datang dari dalam Kota Pasuruan saja namun juga datang dari seputar-pasuruan mulai Jember, Banyuwangi, Malang, Sidoarjo, Surabaya, Jombang, Madura, Solo, bahkan Cirebon.
Wisata Religi Makam Segoropuro PasuruanMakam Segoropuro Pasuruan sesekali dikunjungi tamu dari luar negeri. Seperti diakui Abdul Karim, 55 tahun, juru kunci  Makam Segoropuro yang pernah mengantar rombongan peziarah dari Malaysia. Para peziarah yang datang silih berganti, Ada yang sendirian, sekeluarga, ataupun serombongan. Mereka datang dengan berjalan kaki, naik kendaraan pribadi baik motor maupun bermobil, bus, atau carter mobil pick up meski harus duduk berdesak-desakan,”  begitu kata Bapak Abdul Karim.
Selain ingin terlibat dalam panjat do’a bersama, kebanyakan sebagian dari pengunjung datang untuk memohon dan berburu berkah. Tentu memohon do’a pada Sang Ilahi dengan iringan berkah para ulama yang dimakamkan di Segoropuro.
Di Makam Segoropuro Pasuruan  terdapat tiga makam ulama besar yaitu Sayid Arif Abdurrahim, Sayid Abdurrahman dan Mbah Kendil Wesi. Ketiga tokoh inilah dulu kala menjadi penggerak syiar Islam di pesisir Jawa seperti Madura dan Pasuruan.
Wisata Religi Makam Segoropuro Pasuruan
Bila memasuki  pelataran Makam Segoropuro Pasuruan ini terdengar sayup-sayup lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Mereka khusuk membaca kalam Ilahi, duduk bersimpuh di pelataran bangunan bercungkup menghadap sebuah tirai putih. Suasana pun terasa sakral, bahkan magis. Inilah gambaran yang muncul di kompleks Makam Segoropuro Pasuruan. Pada hari biasa, suasananya jelas berbeda bila dibanding saat-saat tertentu. Suasana lengang, sesekali ada beberapa orang datang untuk tirakatan, berdo’a, dan sekali lagi juga berburu berkah.
Bahkan selain mereka bersimpuh dalam do’a. Adapula yang berniat membaca dan menghafalkan garis silsilah Sayid Arif dengan Nabi Muhammad SAW. Dalam tulisan arab yang terpasang di dinding tirai putih, menunujukkan Sayid Arif adalah berada di garis keturunan ke-26 dari Nabi Muhammad SAW.
Di kompleks Makam Segoropuro Pasuruan , memang layak sebagai sarana wisata religi. Rindangnya pepohonan membuat sejuk suasana di sana. Belum lagi kicauan burung camar yang siap menyapa para peziarah di area seluas 2.500 meter persegi itu.
Kenyamanan lainnya bagi peziarah tak perlu bingung mencari tempat istirahat, di kompleks makam Segoropuro juga dilengkapi sarana penginapan yang cukup memadai. Dan bagi yang ingin menunaikan ibadah wajib juga tersedia Masjid. Sedangkan potensi lainnya, di sudut kompleks makam Segoropuro dapat dijumpai sebuah goa, yang konon dipercayai sebagai alternatif tempat tirakatan bagi yang ingin melakukannya. Bahkan menurut cerita masyarakat setempat, pernah ada yang bertirakat di goa itu setelah pulang ke kampung halamannya menjadi orang sukses.
Jalan Hening ke Makam
Bagi anda yang belum pernah ziarah ke Makam Segoropuro Pasuruan tidak perlu bingung menuju ke lokasi Makam Segoropuro Pasuruan, karena berkat peran serta masyarakat dan pemerintahan setempat, begitu mudahnya akses transportasi mencapai sana. Seiring dengan kian banyaknya jumlah pengunjung di kompleks Makam Segoropuro Pasuruan, karena Pemerintahan Pasuruan telah memasang tanda penunjuk jalan menuju kompleks makam. Wisata Religi Makam Segoropuro, begitulah bunyi tulisan penunjuk lokasi yang terpampang di pinggir jalan raya itu.

Comments

Popular posts from this blog

Legenda Asal Mula Upacara Kasada

Upacara Kasada (Kasodo) dan Pura Luhur Poten Gunung Bromo Sejak Jaman Majapahit konon wilayah yang mereka huni adalah tempat suci, karena mereka dianggap abdi – abdi kerajaan Majapahit. Sampai saat ini mereka masih menganut agama hindu, Setahun sekali masyarakat tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada. Upacara ini berlokasi disebuah pura yang berada dibawah kaki gunung bromo. Dan setelah itu dilanjutkan kepuncak gunung Bromo. Upacara dilakukan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama dibulan Kasodo menurut penanggalan Jawa. Upacara Kasada (Kasodo) dan Pura Luhur Poten Gunung Bromo Legenda Asal Mula Upacara Kasada Menurut ceritera, asal mula upacara Kasada terjadi beberapa abad yang lalu. Pada masa pemerintahan Dinasti Brawijaya dari Kerajaan Majapahit. Sang permaisuri dikaruniai seorang anak perempuan yang diberi nama Roro Anteng, setelah menjelang dewasa sang putri mendapat pasangan seorang pemuda dari kasta Brahma bernama Joko Seger. Pada saat Kerajaan Majapahi...

Biografi Alda Risma

Alda Risma Latar belakang Nama lahir     Alda Risma Elfariani Lahir     23 November 1982 Indonesia Bogor, Indonesia Meninggal     12 Desember 2006 (umur 24) Indonesia Jakarta, Indonesia Jenis Musik     blues, jazz Pekerjaan     penyanyi, aktris Tahun aktif     1997-2006 Perusahaan rekaman     Blackboard Pasangan     Iwan Sastrawijaya (putus) Orang tua     A. Farid R. & Halimah Alda Risma Elfariani/Alda R. binti A. Farid R. (lahir di Bogor, Jawa Barat, 23 November 1982 – meninggal di Jakarta, 12 Desember 2006 pada umur 24 tahun) adalah penyanyi dan aktris Indonesia. Wanita bertinggi badan 160 cm ini populer terutama melalui lagu Aku Tak Biasa. Ia pernah pula berkolaborasi dengan boyband Code Red. Kehidupan awal Alda Risma lahir di Bogor pada tanggal 23 November 1982. Ibunya bernama Halimah. Ia dibesarkan di Cikaret, ...

Nurmala Kartini Sjahrir

Dr. Nurmala Kartini Pandjaitan Sjahrir   (lahir di Simangala Hutanamora, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, 1 Februari 1950; umur 62 tahun) adalah seorang doktor di bidang antropologi, ketua Asosiasi Antropologi Indonesia, ketua umum Partai Perjuangan Indonesia Baru, dan istri alm. DR. Sjahrir. Anak dari pasangan (alm) Bonar Pandjaitan (Osi Paulina) dan (alm) Siti Frida Br. Naiborhu dari Huta Parranggitingan, Kartini remaja adalah penggemar olahraga, tercatat ia pernah mengikuti kejuaraan renang antar provinsi tahun 1959, menjadi peserta di cabang renang PON V, tahun 1960. Beliau kini menjadi Pengurus PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia) Hubungan Luar Negeri. Pada tanggal 8 Desember 1979, Kartini menikah dengan Dr. Sjahrir (anggota Dewan Pertimbangan Presiden bidang Ekonomi periode 2007-2009). Pasangan ini dikarunia seorang putra, Pandu Patria Sjahrir yang telah menyelesaikan studi masternya di Stanford University, California, serta seorang putri, Gita Rusmida S...