Skip to main content

Asvi Warman Adam

Asvi Warman Adam

Lahir     8 Oktober 1954 (umur 58)
Indonesia Bukittinggi, Sumatera Barat, 
Indonesia
Kebangsaan     Indonesia
Pekerjaan     Ilmuwan
Asvi Warman Adam (lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 8 Oktober 1954; umur 58 tahun) merupakan salah seorang peneliti utama LIPI dan ahli sejarah Indonesia. Saat ini Asvi bergelut dalam pelurusan sejarah Indonesia, yang banyak diputarbalikkan oleh rezim Orde Lama dan Orde Baru.
Pendidikan

Asvi merupakan seorang sarjana Sastra Prancis lulusan Universitas Indonesia, setelah sebelumnya menamatkan gelar sarjana muda pada bidang yang sama di Universitas Gadjah Mada. Tahun 1984, dia belajar di EHESS (Ecole des Hautes Etudes en Sciences Sociales) Paris, hingga meraih gelar doktor pada tahun 1990.

Karya

    Studi Perdagangan Dan Investasi Di Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Dan Sulawesi Utara, 1998
    Sejarah Lisan Di Asia Tenggara: Teori Dan Metode, 2000
    Soeharto Sisi Gelap Sejarah Indonesia, 2004
    Menggugat Historiografi Indonesia, 2005
    Soeharto Sehat, 2006
    Pelurusan Sejarah Indonesia, 2007
    Seabad Kontroversi Sejarah, 2007
    Sejarah Yang Memihak : Mengenang Sartono Kartodirdjo, 2008
    Orang-orang Dibalik Tragedi 1965, 2009
    Sarwono Prawirohardjo : Pembangun Institusi Ilmu Pengetahuan di Indonesia, 2009
    Membongkar Manipulasi Sejarah : Kontroversi Pelaku dan Peristiwa, 2009
    Bung Karno Dibunuh Tiga Kali? : Tragedi Bapak Bangsa Tragedi Indonesia, 2010
    Menguak Misteri Sejarah, 2010

Comments

Popular posts from this blog

Navigate Interesting Bromo

Gunung Bromo adalah pemandangan tempat wisata utama di Jawa Timur yang dapat dilihat dari puncak Gunung Penanjakan yang memiliki ketinggian 2.774 meter di atas permukaan laut dan merupakan gunung tertinggi kisaran Tengger atas. Para pengunjung dapat melihat matahari terbit yang indah, laut pasir dan pemandangan Gunung Bromo. Gunung Bromo bisa diakses dari Malang dan Surabaya hanya hanya 95 km. Selain itu, kita dapat melihat keunikan tradisi masyarakat Tengger, yang memiliki pekerjaan bersama dalam budaya Tengger kegiatan ritual masih ada seperti Kasada, Karo, Unan-unan, Entas-entas, dan Purnama Tilem. Jika pengunjung pergi ke sana, mereka akan menemukan panorama spektakuler di sepanjang jalan mereka, dilengkapi dengan udara segar dan jalan berliku-liku hily. Its diakses dari Pasuruan melalui Wonokitri - Tosari Bromo telah dikenal oleh semua pengunjung dunia. Mereka datang ke Bromo untuk menyaksikan matahari terbit. Pengunjung juga dapat melihat ke bawah ke kawah yang penuh asap,...

Biografi Alda Risma

Alda Risma Latar belakang Nama lahir     Alda Risma Elfariani Lahir     23 November 1982 Indonesia Bogor, Indonesia Meninggal     12 Desember 2006 (umur 24) Indonesia Jakarta, Indonesia Jenis Musik     blues, jazz Pekerjaan     penyanyi, aktris Tahun aktif     1997-2006 Perusahaan rekaman     Blackboard Pasangan     Iwan Sastrawijaya (putus) Orang tua     A. Farid R. & Halimah Alda Risma Elfariani/Alda R. binti A. Farid R. (lahir di Bogor, Jawa Barat, 23 November 1982 – meninggal di Jakarta, 12 Desember 2006 pada umur 24 tahun) adalah penyanyi dan aktris Indonesia. Wanita bertinggi badan 160 cm ini populer terutama melalui lagu Aku Tak Biasa. Ia pernah pula berkolaborasi dengan boyband Code Red. Kehidupan awal Alda Risma lahir di Bogor pada tanggal 23 November 1982. Ibunya bernama Halimah. Ia dibesarkan di Cikaret, ...

suku tengger di Desa Wonokitri

Mengantar Roh Menghadap Hyang Widi Hong wilaheng mangkudaya jagad dewa bathara eyang jagad pramudita ingkang miwiti, ndugiaken kajate saking bapak Sudarmiko kang sedekah ngentas dateng siti dermaipun ……… . Itulah sepenggal bacaan mantra yang diucapkan sang dukun Suku Tengger, Supayadi, ketika acara hajatan entas-entas dari keluarga Sudarmiko alias Ikok, di Balai Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Ya, sang dukun antara lain bertugas sebagai pengantar upacara adat, termasuk entas-entas. Sebagai pengantar upacara adat, sang dukun tidak digaji, tetapi ia menerima dari masyarakat secara sukarela. Entas-entas adalah sebuah acara adat untuk mengentas leluhur yang sudah meninggal. Di acara tersebut rangkaiannya antara lain rakan tawang, mohon ijin kepada yang akan ditempati. Kedua, merniti (menghitung leluhur yang akan diswargakan atau yang akan dientas). Esok dilanjutkan ngelukat sebagai acara puncak atau pembersihan leluhur. Di tengah-tengah membacakan mantranya, ...