Skip to main content

Kutukan Militer Zionis Israel Dihantui Kemiskinan

Setelah Zionis Israel menghabur-haburkan kekayaannya untuk melakukan agresi militernya ke Palestina, negara itu pun dirudung krisis yang sangat dahsyat hingga kini, terlebih krisis global sekarang ini sedang melanda dunia. Dampak dari krisis di Israel, penduduknya pun banyak yang jatuh menjadi miskin. Tak hanya warga biasa saja yang menjadi miskin, tapi kemiskinan juga sekarang merudung para tentara Zionis Israel. Bahkan, kemiskinan seolah menjadi momok bagi mereka. Hal itu berdasarkan data resmi dari Zionis Israel,
Data resmi itu disampaikan oleh Divisi Tenaga Kerja Militer Israel. Dalam data itu dijelaskan, jumlah para tentara Zionis Israel yang mengundurkan diri lantaran ingin bekerja untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya kini semakin meningkat. Selain itu, jumlah para tentara Zionis Israel yang mendapat santunan dari pemerintah untuk mencukupi perekonomian keluarganya juga semakin meningkat. Peningkatan ini diduga kuat ada hubungannya dengan krisis yang dialami Israel, sebagaimana yang diungkapkan oleh harian berbahasa Ibrani, Ma'arif.
Selain itu, angka perizinan pada hari libur di divisi kemiliteran juga semakin meningkat. Menurut divisi itu, peningkatan jumlah perizinan pada tahun 2011 ini angkanya sangat besar dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Para anggota militer memanfaatkan waktu libur mereka untuk membantu keluarganya dan fakta ini diakui oleh mereka.
"Mengingat krisis yang terus menerpa keluargaku, saya terpaksa bekerja menjadi nelayan ketika hari libur. Saya lebih suka membantu keluargaku daripada mengabdi menjadi tentara," tutur salah seorang tentara Israel dari divisi Corps of Engineers sebagaimana dikutip oleh harian Ma'arif.
Akibat kemiskinan yang terus menghantui para tentara Israel itu, tak sedikit warga Israel yang enggan menjadi militer. Mayoritas diantara mereka lebih suka bekerja di perusahaan-perusahaan atau pun tempat-tempat lainnya. Hal itu diungkapkan oleh harian Ma'arif yang telah melakukan penelitian di Israel.
Penelitian itu dilakukan terhadap para pemuda dan pemudi Israel. Dalam penelitian itu menunjukkan, 25,8% diantara mereka enggan untuk menjadi tentara. Angka ini meningkat tajam. Pada tahun 1991, para pemuda dan pemudi Israel yang enggan menjadi tentara hanya 18,32%..sebagaimana diberitakan oleh situs ism rabuh 4/3)
Di kutip oleh http://www.suaramedia.com

Comments

Popular posts from this blog

Cara mengatur custom template blogger kita

Oke kali ini saya akan mempostingkan caranya mengatur google+ pada blogger kita ...okehlah langkah-langkahnya yaitu : 1. Buka Dulu Blogger login dulu bro lewat blogger seperti biasa yang ingin kamu ikuti contoh blogavel 2.setelah masuk akun blogger kamu selanjutnya kamu klik Template terus klik Customize kayak gambar dibawah ini 3. maka selanjutnya klik Templates lalu pilih jenis templatenya setelah itu klik Apply to blog terus view blog . kayak gambar dibawah ini 4. lalu selanjutnya atur warna backgroung blog kamu ikuti langkah-langkah tanda panah seperti gambar dibawah ini: 5. lalu selanjutnya atur adjust widths dengan cara mengeser scroll horisontal blog kamu ikuti langkah-langkah tanda panah seperti gambar dibawah ini: 6. lalu selanjutnya atur Layout blog kamu ikuti langkah-langkah tanda panah seperti gambar dibawah ini:   7. lalu selanjutnya atur Advanced blog kamu ikuti langkah-langkah tanda panah seperti gambar dibawah ini:

Karlina Supelli

Artikel biografi tokoh yang masih hidup ini tidak memiliki referensi atau sumber. Bantulah untuk menambahkan referensi atau sumber terpercaya. Hal-hal mengenai tokoh yang masih hidup tetapi tidak memiliki referensi atau sumber yang memadai harus segera dihapus. Temukan sumber: (Karlina Supelli – berita, buku, cendekia) Karlina Rohima Supelli atau lebih dikenal sebagai Karlina Supelli (lahir di Jakarta, 15 Januari 1958; umur 54 tahun) adalah salah satu filsuf perempuan Indonesia. Karlina menempuh pendidikan sarjananya di bidang astronomi, ITB. Karlina memiliki minat yang dalam terhadap fisika, matematika dan metafisika. Selain itu ia juga memiliki perhatian akan isu-isu kemanusiaan. Pada 19 Februari 1998, ia memimpin demonstrasi bersama Aktivis Suara Ibu Peduli menuntut turunnya harga susu. Karier akademisinya selanjutnya dicurahkan untuk Ilmu Filsafat. Karlina memperolah gelar Doktor dari Universitas Indonesia dengan Disertasi: Wajah-Wajah Alam Semesta, Suatu Kosmologi Empiris K

Dr. Handrawan Nadesul

Dr. Handrawan Nadesul (lahir di Karawang, Jawa Barat, 31 Desember 1948; umur 63 tahun) adalah seorang dokter, penyair, dan penulis di Indonesia. Ia juga menulis artikel, opini kesehatan, dan menjadi narasumber untuk media  bagi masalah-masalah kesehatan dan juga menulis puisi. Karya-karyanya telah dimuat dan diterbitkan di media massa nasional sejak tahun 1968. Dr. Handrawan menjadi penulis sejak tahun 1972  dan sejak itu banyak menulis artikel opini, kolom di sejumlah media cetak. Lebih dari 1.500 artikel ditulis sampai 2008, 74 judul buku kesehatan, dan seminar kesehatan untuk awam di sejumlah kota besar. Di Bogor pada tahun 1981 dia sempat membentuk Dokter Kecil yang beranggotakan 400-an murid SD yang berprestasi di sekolah masing-masing, dan juga menggerakkan kader Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) di tingkat kelurahan. Ia bercita-cita menulis artikel kesehatan dan buku untuk mencerdaskan rakyat dan mengangkat derajat kesehatan ketika status kesehatan sebagian raky