Skip to main content

Durian Trawas

Tidak sedikit yang menggemari buah durian, buah tropis yang tumbuh di sekitar katulistiwa. Dari dataran rendah hingga di ketinggian 800 m dpl (di atas permukaan laut) dan curah hujan yang disukai minimal 1.500 mm sepanjang tahun, pohon durian dapat tumbuh dengan subur.
Pusat keanekaragaman durian di dunia adalah di Pulau Kalimantan dan para ahli telah mencatat beberapa kultivar unggulan (hasil budidaya) antara lain Durian Petruk dari Jepara atau Bido Wonosalam dari Jombang.
Pohon ini akan mulai menghasilkan buah setelah 4 hingga 5 tahun., namun dengan teknik tertentu dapat dipersingkat. Setelah musim penghujan, ada periode 1 hingga 2 bulan kering, sehingga ini merangsang pembungaan pada durian.
Kelelawar berperan melakukan penyerbukan bunga durian pada malam hari, karena pada siang hari, bunga ini tertutup. Apa yang menarik kelelawar untuk mendekatinya? Ternyata para ahli meneliti, bunga ini menyebarkan aroma wangi yang berasal dari kelenjar nektar yang menarik kelelawar. Dapat dikatakan kelelawar sebagai penyerbuk utamanya.
Dan setelah berlalu 4 hingga 6 bulan, bunga tersebut berubah menjadi buah yang masak. Bila sudah masak benar buah durian akan jatuh dengan sendirinya. Seperti pepatah "mendapat durian runtuh", yang siap dinikmati.
Di Trawas, dengan curah hujan rata-rata 28.035 mm dan ketinggian 700m hingga 800m dpl. cocok untuk bertumbuhnya durian. Durian trawas Sangat khas dan berbeda dari durian di daerah lain (deskripsi singkat : biarpun buah tdk terlalu besar dan daging agak tipis alias biji besar, tp rasanya sangat manis legit)
Salah satu lokasi Sentra penjualan durian trawas ada di di pertigaan menuju Pacet, Trawas dan Mojosari, seperti dalam denah yang kami tampilkan. Disini kita tinggal memilih ukuran buah durian yang kita inginkan dari deretan penjual buah. Untuk meyakinkan bahwa buah yang kita pilih memang bagus, kita tinggal meminta penjualnya membuka buah durian pilihan kita itu di depannya, dengan perjanjian bila tidak bagus, pembelian dibatalkan. Biasanya penjual akan menjaga reputasinya dan setuju dengan usulan kita itu. Kalau sudah begini, kita tinggal menikmati lezatnya buah kegemaran kita!!
selain itu masih banyak lagi sentra penjualan durian di Trawas.. di sepanjang jalan menuju pusat wisata jolotundo berjejer-jejer penjual durian dekat sekali dengan kebunnya... dan kalau beruntung kita bisa dapat durian jatuh.... lho beneran durian jatuh.. durian jatuh dari pohonnya karena sudah matang sempurna.
bila tiba musim durian, kita nikmati saja di pusat penjualan durian di Trawas.....

Comments

Popular posts from this blog

Navigate Interesting Bromo

Gunung Bromo adalah pemandangan tempat wisata utama di Jawa Timur yang dapat dilihat dari puncak Gunung Penanjakan yang memiliki ketinggian 2.774 meter di atas permukaan laut dan merupakan gunung tertinggi kisaran Tengger atas. Para pengunjung dapat melihat matahari terbit yang indah, laut pasir dan pemandangan Gunung Bromo. Gunung Bromo bisa diakses dari Malang dan Surabaya hanya hanya 95 km. Selain itu, kita dapat melihat keunikan tradisi masyarakat Tengger, yang memiliki pekerjaan bersama dalam budaya Tengger kegiatan ritual masih ada seperti Kasada, Karo, Unan-unan, Entas-entas, dan Purnama Tilem. Jika pengunjung pergi ke sana, mereka akan menemukan panorama spektakuler di sepanjang jalan mereka, dilengkapi dengan udara segar dan jalan berliku-liku hily. Its diakses dari Pasuruan melalui Wonokitri - Tosari Bromo telah dikenal oleh semua pengunjung dunia. Mereka datang ke Bromo untuk menyaksikan matahari terbit. Pengunjung juga dapat melihat ke bawah ke kawah yang penuh asap,...

Biografi Alda Risma

Alda Risma Latar belakang Nama lahir     Alda Risma Elfariani Lahir     23 November 1982 Indonesia Bogor, Indonesia Meninggal     12 Desember 2006 (umur 24) Indonesia Jakarta, Indonesia Jenis Musik     blues, jazz Pekerjaan     penyanyi, aktris Tahun aktif     1997-2006 Perusahaan rekaman     Blackboard Pasangan     Iwan Sastrawijaya (putus) Orang tua     A. Farid R. & Halimah Alda Risma Elfariani/Alda R. binti A. Farid R. (lahir di Bogor, Jawa Barat, 23 November 1982 – meninggal di Jakarta, 12 Desember 2006 pada umur 24 tahun) adalah penyanyi dan aktris Indonesia. Wanita bertinggi badan 160 cm ini populer terutama melalui lagu Aku Tak Biasa. Ia pernah pula berkolaborasi dengan boyband Code Red. Kehidupan awal Alda Risma lahir di Bogor pada tanggal 23 November 1982. Ibunya bernama Halimah. Ia dibesarkan di Cikaret, ...

suku tengger di Desa Wonokitri

Mengantar Roh Menghadap Hyang Widi Hong wilaheng mangkudaya jagad dewa bathara eyang jagad pramudita ingkang miwiti, ndugiaken kajate saking bapak Sudarmiko kang sedekah ngentas dateng siti dermaipun ……… . Itulah sepenggal bacaan mantra yang diucapkan sang dukun Suku Tengger, Supayadi, ketika acara hajatan entas-entas dari keluarga Sudarmiko alias Ikok, di Balai Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Ya, sang dukun antara lain bertugas sebagai pengantar upacara adat, termasuk entas-entas. Sebagai pengantar upacara adat, sang dukun tidak digaji, tetapi ia menerima dari masyarakat secara sukarela. Entas-entas adalah sebuah acara adat untuk mengentas leluhur yang sudah meninggal. Di acara tersebut rangkaiannya antara lain rakan tawang, mohon ijin kepada yang akan ditempati. Kedua, merniti (menghitung leluhur yang akan diswargakan atau yang akan dientas). Esok dilanjutkan ngelukat sebagai acara puncak atau pembersihan leluhur. Di tengah-tengah membacakan mantranya, ...