Skip to main content

ciri-ciri kelinci yang sehat

Salah satu hal terpenting dalam membeli kelinci adalah memilih kelinci yang sehat. Cara untuk membedakan kelinci yang sehat dengan yang sakit tidaklah sulit. Namun terkadang bagi pemula masih agak bingung untuk memilih kelinci yang sehat, berikut ini adalah ciri-ciri kelinci yang sehat

1. Warna mata carah dan jernih
Kelinci yang sehat memiliki mata yang bersih, carah dan jernih. Sorot mata yang tajam juga merupakan salah satu indikator bahwa kelinci tersebut sehat.

2. Mulut dan gigi bersih
Periksalah apakah mulut dan gigi kelinci tersebut terlihat sehat atau tidak. Perhatikan pula taringnya, kelinci yang sehat memiliki taring yang kuat namun tidak tajam.

3. Hidung bersih dan tidak ada cairan
Perhatikanlah bagian hidung kelinci yang akan anda pilih. Apabila ada cairan pada hidungnya ada kemungkinan bahwa kelinci tersebut mengalami flu.

4. Telinga tegak
Sebenarnya hal ini tidak mutlak untuk semua jenis kelinci karena sebagian jenis kelinci memang memiliki karakter telinga yang layu atau turun.

5. Kaki yang kuat dan tegak
Kelinci yang sehat memiliki kaki yang tegak, oleh karena itu perhatikanlah bagaimana kaki kelinci tersebut ketika ia berdiri.

6. Tubuh padat berisi
Tubuh yang padat dan berisi merupakan salah satu ciri bahwa kelinci tersebut sehat.

7. Ekor tegak
Kelinci yang sehat memiliki ekor yang lurus dan tegak.

8. Dubur bersih
Periksalah dubur serta kotorannya, jika dubur atau kotorannya basah maka jangan pilih kelinci tersebut.

9. Aktif dan tidak penakut
Perhatikan apakah kelinci tersebut aktif atau tidak. Kelinci yang aktif berarti bahwa organ geraknya berfungsi dengan baik dan ini menunjukkan bahwa ia dirawat dengan baik. Selain itu jangan pilih kelinci yang takut saat didekati manusia karena akan merepotkan saat melakukan perawatan.

Comments

Popular posts from this blog

Navigate Interesting Bromo

Gunung Bromo adalah pemandangan tempat wisata utama di Jawa Timur yang dapat dilihat dari puncak Gunung Penanjakan yang memiliki ketinggian 2.774 meter di atas permukaan laut dan merupakan gunung tertinggi kisaran Tengger atas. Para pengunjung dapat melihat matahari terbit yang indah, laut pasir dan pemandangan Gunung Bromo. Gunung Bromo bisa diakses dari Malang dan Surabaya hanya hanya 95 km. Selain itu, kita dapat melihat keunikan tradisi masyarakat Tengger, yang memiliki pekerjaan bersama dalam budaya Tengger kegiatan ritual masih ada seperti Kasada, Karo, Unan-unan, Entas-entas, dan Purnama Tilem. Jika pengunjung pergi ke sana, mereka akan menemukan panorama spektakuler di sepanjang jalan mereka, dilengkapi dengan udara segar dan jalan berliku-liku hily. Its diakses dari Pasuruan melalui Wonokitri - Tosari Bromo telah dikenal oleh semua pengunjung dunia. Mereka datang ke Bromo untuk menyaksikan matahari terbit. Pengunjung juga dapat melihat ke bawah ke kawah yang penuh asap,...

Biografi Alda Risma

Alda Risma Latar belakang Nama lahir     Alda Risma Elfariani Lahir     23 November 1982 Indonesia Bogor, Indonesia Meninggal     12 Desember 2006 (umur 24) Indonesia Jakarta, Indonesia Jenis Musik     blues, jazz Pekerjaan     penyanyi, aktris Tahun aktif     1997-2006 Perusahaan rekaman     Blackboard Pasangan     Iwan Sastrawijaya (putus) Orang tua     A. Farid R. & Halimah Alda Risma Elfariani/Alda R. binti A. Farid R. (lahir di Bogor, Jawa Barat, 23 November 1982 – meninggal di Jakarta, 12 Desember 2006 pada umur 24 tahun) adalah penyanyi dan aktris Indonesia. Wanita bertinggi badan 160 cm ini populer terutama melalui lagu Aku Tak Biasa. Ia pernah pula berkolaborasi dengan boyband Code Red. Kehidupan awal Alda Risma lahir di Bogor pada tanggal 23 November 1982. Ibunya bernama Halimah. Ia dibesarkan di Cikaret, ...

Legenda Asal Mula Upacara Kasada

Upacara Kasada (Kasodo) dan Pura Luhur Poten Gunung Bromo Sejak Jaman Majapahit konon wilayah yang mereka huni adalah tempat suci, karena mereka dianggap abdi – abdi kerajaan Majapahit. Sampai saat ini mereka masih menganut agama hindu, Setahun sekali masyarakat tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada. Upacara ini berlokasi disebuah pura yang berada dibawah kaki gunung bromo. Dan setelah itu dilanjutkan kepuncak gunung Bromo. Upacara dilakukan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama dibulan Kasodo menurut penanggalan Jawa. Upacara Kasada (Kasodo) dan Pura Luhur Poten Gunung Bromo Legenda Asal Mula Upacara Kasada Menurut ceritera, asal mula upacara Kasada terjadi beberapa abad yang lalu. Pada masa pemerintahan Dinasti Brawijaya dari Kerajaan Majapahit. Sang permaisuri dikaruniai seorang anak perempuan yang diberi nama Roro Anteng, setelah menjelang dewasa sang putri mendapat pasangan seorang pemuda dari kasta Brahma bernama Joko Seger. Pada saat Kerajaan Majapahi...