Skip to main content

Mobil Esemka Dibanderol Mulai Rp 65 Juta

Esemka akhirnya lulus uji kelayakan yang ditetapkan oleh beberapa lembaga terkait dan kini mulai dipasarkan. Harga jual untuk hasil karya para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) itu pun telah diumumkan.
Untuk Esemka SUV Rajawali, pada tahap pertama dibanderol Rp. 100 juta. Namun model ini diproduksi terbatas dan harganya akan segera dinaikkan menjadi Rp. 145 juta. Kenaikan tersebut disebabkan oleh harga komponen yang juga terus naik. Sedangkan mobil Esemka Pick Up Bima dilabeli Rp. 65 juta.
Direktur Produksi PT Solo Manufaktur, Djoko Sutrisno, di Solo beberapa waktu lalu mengemukakan bahwa berbagai pihak telah memesan Esemka dan jumlah pesanan mencapai 10.000 unit. Tetapi yang sudah memberi uang muka hanya sebanyak 400 unit.
Dia juga mengemukakan, usai acara peluncuran perdana mobil Esemka SUV dan pick up Bima di Technopark, Solo, Sabtu (10/11) lalu, ada 14 orang yang langsung memesan dan memberikan uang tanda jadi masing-masing Rp. 2juta.
Menurut Djoko, produksi mobil Esemka setiap bulannya sementara ini mencapai 100 unit. Karya para anak bangsa tersebut 60 persen menggunakan komponen lokal.
"Kami juga terus berusaha akan terus mengurangi ketergantungan komponen-komponen yang berasal dari produk luar negeri," tegas Djoko.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Direktur Produksi Alat Transportasi, Kementerian Perindustrian, Suprianto, mengatakan peluang mobil Esemka untuk meraih pangsa pasar masih terbuka lebar.
"Kedua mobil ini sekarang telah lolos uji coba dan berhak bisa mendapatkan STNK. Untuk itu juga bisa dipasarkan untuk masyarakat, silahkan bagi masyarakat yang mau beli mobil karya anak bangsa ini," kata Suprianto.(kpl/bun)
http://id.berita.yahoo.com/mobil-esemka-dibanderol-mulai-rp-65-juta-142100952.html

Comments

Popular posts from this blog

Legenda Asal Mula Upacara Kasada

Upacara Kasada (Kasodo) dan Pura Luhur Poten Gunung Bromo Sejak Jaman Majapahit konon wilayah yang mereka huni adalah tempat suci, karena mereka dianggap abdi – abdi kerajaan Majapahit. Sampai saat ini mereka masih menganut agama hindu, Setahun sekali masyarakat tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada. Upacara ini berlokasi disebuah pura yang berada dibawah kaki gunung bromo. Dan setelah itu dilanjutkan kepuncak gunung Bromo. Upacara dilakukan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama dibulan Kasodo menurut penanggalan Jawa. Upacara Kasada (Kasodo) dan Pura Luhur Poten Gunung Bromo Legenda Asal Mula Upacara Kasada Menurut ceritera, asal mula upacara Kasada terjadi beberapa abad yang lalu. Pada masa pemerintahan Dinasti Brawijaya dari Kerajaan Majapahit. Sang permaisuri dikaruniai seorang anak perempuan yang diberi nama Roro Anteng, setelah menjelang dewasa sang putri mendapat pasangan seorang pemuda dari kasta Brahma bernama Joko Seger. Pada saat Kerajaan Majapahi...

Biografi Alda Risma

Alda Risma Latar belakang Nama lahir     Alda Risma Elfariani Lahir     23 November 1982 Indonesia Bogor, Indonesia Meninggal     12 Desember 2006 (umur 24) Indonesia Jakarta, Indonesia Jenis Musik     blues, jazz Pekerjaan     penyanyi, aktris Tahun aktif     1997-2006 Perusahaan rekaman     Blackboard Pasangan     Iwan Sastrawijaya (putus) Orang tua     A. Farid R. & Halimah Alda Risma Elfariani/Alda R. binti A. Farid R. (lahir di Bogor, Jawa Barat, 23 November 1982 – meninggal di Jakarta, 12 Desember 2006 pada umur 24 tahun) adalah penyanyi dan aktris Indonesia. Wanita bertinggi badan 160 cm ini populer terutama melalui lagu Aku Tak Biasa. Ia pernah pula berkolaborasi dengan boyband Code Red. Kehidupan awal Alda Risma lahir di Bogor pada tanggal 23 November 1982. Ibunya bernama Halimah. Ia dibesarkan di Cikaret, ...

Nurmala Kartini Sjahrir

Dr. Nurmala Kartini Pandjaitan Sjahrir   (lahir di Simangala Hutanamora, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, 1 Februari 1950; umur 62 tahun) adalah seorang doktor di bidang antropologi, ketua Asosiasi Antropologi Indonesia, ketua umum Partai Perjuangan Indonesia Baru, dan istri alm. DR. Sjahrir. Anak dari pasangan (alm) Bonar Pandjaitan (Osi Paulina) dan (alm) Siti Frida Br. Naiborhu dari Huta Parranggitingan, Kartini remaja adalah penggemar olahraga, tercatat ia pernah mengikuti kejuaraan renang antar provinsi tahun 1959, menjadi peserta di cabang renang PON V, tahun 1960. Beliau kini menjadi Pengurus PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia) Hubungan Luar Negeri. Pada tanggal 8 Desember 1979, Kartini menikah dengan Dr. Sjahrir (anggota Dewan Pertimbangan Presiden bidang Ekonomi periode 2007-2009). Pasangan ini dikarunia seorang putra, Pandu Patria Sjahrir yang telah menyelesaikan studi masternya di Stanford University, California, serta seorang putri, Gita Rusmida S...