Skip to main content

Andi Hakim Nasution

Prof. Dr. Andi Hakim Nasution 

(lahir di Jakarta, 30 Maret 1932 – meninggal di Jakarta, 4 Maret 2002 pada umur 69 tahun) adalah guru besar Statistika dan Genetika Kuantitatif Institut Pertanian Bogor (IPB). Suami dari Amini Soekadi Nasution ini juga pernah menjabat menjadi rektor IPB untuk dua periode (1978-1987). Ia adalah penggagas berdirinya Fakultas MIPA di IPB.

Masa mudanya dihabiskan di Bogor, karena ayahnya adalah seorang dokter hewan yang bekerja di kota itu. Ia menyelesaikan pendidikan
dasar di HIS pada tahun 1945, SMP pada tahun 1948, dan SMA pada tahun 1952. Pada tahun 1958 ia lulus dengan predikat cum laude dan meraih gelar insinyur di bidang pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Indonesia. Di alma maternya ini, ia merupakan angkatan keempat. Enam tahun kemudian (1964), tanpa melalui jenjang master, ia meraih gelar Doctor of Philosophy di bidang Statistika Percobaan (Experimental Statistics) dari North Carolina State University, Amerika Serikat.
Kariernya di dunia pendidikan dimulai ketika ia mengajar di SPMA Bogor setelah menamatkan SMA hingga meraih gelar Insinyur, yaitu sekitar tahun 1952-1958. Selain itu, ia juga menjadi dosen dan sekretaris Akademi Pertanian Ciawi tahun 1958-1965 sebelum menjadi dosen IPB tahun 1965. Pada tahun 1966 ia diangkat menjadi Dekan Fakultas Pertanian IPB hingga tahun 1969. Pada tahun 1971, ia menjadi Direktur Pendidikan Sarjana IPB, Dekan Sekolah Pasca Sarjana tahun 1975, dan Rektor IPB tahun 1978. Sejak tahun 1972 ia menjadi guru besar Statistika dan Genetika Kuantitatif. Pada tahun 1998-2001 ia menjadi Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung, sekarang berubah menjadi Institut Teknologi Telkom (IT Telkom).
Sebagai tokoh pendidikan, ia adalah penggagas Sistem Panduan Bakat dalam penerimaan mahasiswa baru IPB. Sistem ini digunakan untuk merekrut mahasiswa dengan melihat prestasinya selama masa sekolah menengah umum, bukan melalui ujian seperti UMPTN. Sistem ini juga sangat menghargai calon mahasiswa cerdas yang membutuhkan dukungan finansial dalam melakukan studinya di IPB. Sistem ini dikenal dengan istilah Ujian Seleksi Masuk Institut. (USMI). Pewngembangannya dalam bentuk Pola Penerimaan Mahasiswa Perintis II dipakai bersama dengan ITB, UI, dan UGM sebagai pola perekrutan seperti ini. Pola Perintis II ini kemudian berkembang menjadi Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) pada akhir dekade 1980-an.
Andi Hakim Nasution juga aktif dalam berkarya, tulisan dan artikelnya sering dimuat di berkala ilmiah maupun media massa, seperti Biometrics, International Rice Newsletters, dan Harian Kompas. Ia juga mennggemari fotografi.

Jauh sebelum abad ke-21 dimulai, ia pernah memperkirakan bahwa lahan pertanian di Pulau Jawa akan tinggal 30% saja. Hal ini menimbulkan kekhawatirannya, hingga ia menggagas ide reklamasi Pulau Jawa untuk lahan pertanian dan bertani sayuran lebih banyak dengan hidroponik.

Pada tanggal 4 Maret 2002 pukul 21.05, cendekiawan Indonesia ini meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto akibat kanker prostat. Menjelang akhir hidupnya, ia mengalami kelumpuhan pada bagian tangan dan kakinya karena juga menderita stroke. Andi Hakim Nasution meninggalkan seorang istri, tiga orang anak, dan tiga orang cucu.
Judul buku yang pernah ditulis:
    Bilangan dan Namanya Dalam Bahasa Indonesia, Disampaikan Pada Kongres Bahasa Indonesia ke-3 Pada tanggal 28 Oktober - 3 November 1978 di Jakarta
    Bunga Rampai Anak-Anak Berbakat: Pembinaan dan Pendidikannya
    Some statistical Principles and Procedures
    Teori Statistika, bersama Abdurrauf Rambe. Bhratara. 1984.
    Metode Statistika, bersama Barizi.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Comments

Popular posts from this blog

Legenda Asal Mula Upacara Kasada

Upacara Kasada (Kasodo) dan Pura Luhur Poten Gunung Bromo Sejak Jaman Majapahit konon wilayah yang mereka huni adalah tempat suci, karena mereka dianggap abdi – abdi kerajaan Majapahit. Sampai saat ini mereka masih menganut agama hindu, Setahun sekali masyarakat tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada. Upacara ini berlokasi disebuah pura yang berada dibawah kaki gunung bromo. Dan setelah itu dilanjutkan kepuncak gunung Bromo. Upacara dilakukan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama dibulan Kasodo menurut penanggalan Jawa. Upacara Kasada (Kasodo) dan Pura Luhur Poten Gunung Bromo Legenda Asal Mula Upacara Kasada Menurut ceritera, asal mula upacara Kasada terjadi beberapa abad yang lalu. Pada masa pemerintahan Dinasti Brawijaya dari Kerajaan Majapahit. Sang permaisuri dikaruniai seorang anak perempuan yang diberi nama Roro Anteng, setelah menjelang dewasa sang putri mendapat pasangan seorang pemuda dari kasta Brahma bernama Joko Seger. Pada saat Kerajaan Majapahi...

Biografi Alda Risma

Alda Risma Latar belakang Nama lahir     Alda Risma Elfariani Lahir     23 November 1982 Indonesia Bogor, Indonesia Meninggal     12 Desember 2006 (umur 24) Indonesia Jakarta, Indonesia Jenis Musik     blues, jazz Pekerjaan     penyanyi, aktris Tahun aktif     1997-2006 Perusahaan rekaman     Blackboard Pasangan     Iwan Sastrawijaya (putus) Orang tua     A. Farid R. & Halimah Alda Risma Elfariani/Alda R. binti A. Farid R. (lahir di Bogor, Jawa Barat, 23 November 1982 – meninggal di Jakarta, 12 Desember 2006 pada umur 24 tahun) adalah penyanyi dan aktris Indonesia. Wanita bertinggi badan 160 cm ini populer terutama melalui lagu Aku Tak Biasa. Ia pernah pula berkolaborasi dengan boyband Code Red. Kehidupan awal Alda Risma lahir di Bogor pada tanggal 23 November 1982. Ibunya bernama Halimah. Ia dibesarkan di Cikaret, ...

Nurmala Kartini Sjahrir

Dr. Nurmala Kartini Pandjaitan Sjahrir   (lahir di Simangala Hutanamora, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, 1 Februari 1950; umur 62 tahun) adalah seorang doktor di bidang antropologi, ketua Asosiasi Antropologi Indonesia, ketua umum Partai Perjuangan Indonesia Baru, dan istri alm. DR. Sjahrir. Anak dari pasangan (alm) Bonar Pandjaitan (Osi Paulina) dan (alm) Siti Frida Br. Naiborhu dari Huta Parranggitingan, Kartini remaja adalah penggemar olahraga, tercatat ia pernah mengikuti kejuaraan renang antar provinsi tahun 1959, menjadi peserta di cabang renang PON V, tahun 1960. Beliau kini menjadi Pengurus PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia) Hubungan Luar Negeri. Pada tanggal 8 Desember 1979, Kartini menikah dengan Dr. Sjahrir (anggota Dewan Pertimbangan Presiden bidang Ekonomi periode 2007-2009). Pasangan ini dikarunia seorang putra, Pandu Patria Sjahrir yang telah menyelesaikan studi masternya di Stanford University, California, serta seorang putri, Gita Rusmida S...